Ilustrasi kucing. DOK Pixabay
Ilustrasi kucing. DOK Pixabay

Meski Cuek, Kucing Ternyata Hafal Bau Pemiliknya

Renatha Swasty • 18 September 2025 14:49
Jakarta: Penelitian terbaru membuktikan kucing mampu membedakan pemiliknya lewat indra penciuman. Meski dikenal mandiri bahkan cenderung cuek, ternyata kucing sangat akrab dengan aroma tubuh orang yang merawatnya.
 
Fakta ini terungkap lewat penelitian unik yang berhasil melibatkan 30 ekor kucing. Dilansir dari  laporan New York Times, sifat kucing yang independen diduga menjadi alasan penelitian tentang perilaku mereka tertinggal dibandingkan dengan hewan peliharaan lain, seperti anjing. 
 
“Sebenarnya, kucing memahami banyak hal sama baiknya dengan anjing. Hanya saja mereka tidak selalu menunjukkannya dalam perilaku, dan cenderung lebih tertutup. Itu yang membuat penelitian pada kucing lebih sulit,” jelas Profesor Ilmu Hewan di Tokyo University of Agriculture, Hidehiko Uchiyama. 

Namun, penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, Dr. Uchiyama dan timnya berhasil menunjukkan kucing bisa membedakan bau pemiliknya dengan bau orang asing. Artinya, selain mengenali wajah dan suara, kucing juga menyimpan ingatan khusus tentang bau pemiliknya.
 
Untuk penelitian ini, para peneliti melibatkan 30 kucing dan pemiliknya. Pemilik kucing diminta mengusap kapas di belakang telinga, sela-sela jari kaki, dan ketiak mereka untuk menangkap bau tubuh. Delapan orang lain yang tidak punya hewan peliharaan dan tidak mengenal para pemilik kucing juga ikut serta sebagai “penyumbang bau.”
 
Kemudian, setiap kucing di rumahnya sendiri, diberi tiga tabung kecil berisi kapas: satu berisi bau pemiliknya, satu berisi bau orang asing, dan satu lagi kosong sebagai kontrol. Reaksi kucing saat mencium tabung tersebut direkam dengan kamera.
 
Baca juga: Ternyata, Kucing Juga Bisa Alami Demensia Lho! Kenali 8 Tanda Utamanya 

Hasilnya, kucing menghabiskan lebih banyak waktu mencium kapas dari orang asing dibandingkan dengan bau pemiliknya. Hal ini menunjukkan kucing bisa mengenali bau pemiliknya, sehingga mereka lebih tertarik mengeksplorasi bau baru yang belum pernah mereka cium sebelumnya.
 
Bagi sebagian orang, hasil ini mungkin terlihat sepele, tapi menurut Profesor Perilaku Hewan di University of Pennsylvania, Carlo Siracusa, hal ini justru penting. “Begitulah cara ilmu pengetahuan bekerja. Anda harus membuktikan segalanya,” ujarnya.
 
Analisis video lebih lanjut juga menunjukkan kucing lebih sering menggunakan lubang hidung kanan saat mencium bau orang asing, tidak peduli di mana tabung itu diletakkan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya pada hewan lain, termasuk anjing, yang juga lebih sering memakai hidung kanan untuk mencium bau baru.
 
“Lubang hidung kiri biasanya dipakai untuk bau yang sudah dikenal, sedangkan lubang kanan dipakai untuk bau baru atau yang dianggap mengganggu atau menakutkan. Ini berkaitan dengan cara kerja otak,” jelas Dr. Uchiyama. “Kemungkinan besar bagian otak kanan lebih aktif dalam memproses bau yang menimbulkan reaksi emosional.”
 
Meski begitu, Dr. Siracusa mengingatkan agar hasil ini jangan langsung dikaitkan dengan fungsi otak. “Penelitian ini tidak membuktikan otak kanan kucing aktif. Itu baru bisa dibuktikan kalau ada kucing yang mau ikut penelitian dengan pemindaian otak saat mencium bau,” kata dia. 
 
Ia mengatakan penelitian semacam ini penting untuk memahami perilaku kucing lebih dalam, sehingga manusia bisa memberikan perawatan lebih baik. Ia juga memuji tim peneliti yang berhasil “membujuk” 30 ekor kucing ikut serta dalam eksperimen.
 
“Saya benar-benar salut dengan tim ini. Kebanyakan kucing biasanya sama sekali tidak tertarik dengan penelitian Anda,” ujar Dr. Siracusa. (Alfi Loya Zirga
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan