"Intinya GeNose ini screening untuk memisahkan mana yang boleh naik kereta," kata Bambang dalam konferensi pers di Stasiun Senen, Jakarta secara virtual, Rabu, 3 Februari 2021.
Bambang mengatakan, penumpang yang diketahui positif berdasarkan hasil GeNose maka tidak bisa naik kereta api dan diarahkan melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR). "PCR tetap gold standar," ucap Bambang.
Menurut dia, hasil tes GeNose bisa menjadi penegasan seseorang berpotensi atau tidak terpapar virus korona. Bagi yang hasil tesnya negatif, maka dapat melanjutkan perjalanan kereta api.
"Jadi GeNose ini menjadi alat screening sebelum naik kereta, bahwa penumpangnya itu adalah penumpang yang negatif (covid-19). Jadi tidak terpapar virus," jelas dia.
Baca: GeNose Bakal Jadi Alat Screening di 44 Stasiun Kereta Api
Menurutnya tak ada persyaratan khusus dalam menggunakan GeNose di stasiun kereta api. Namun, penumpang diminta tak mengonsumsi makanan dan minuman berbau tajam seperti petai, alkohol, dan rokok sebelum melakukan tes GeNose.
"Jadi memang tidak ada persyaratan apa-apa kecuali persyaratan misalkan ada hal-hal tertentu yang dikonsumsi sebelum tes GeNose," ungkapnya.
Saat ini, GeNose telah tersedia di stasiun Senen, Jakarta dan stasiun Tugu, Yogyakarta mulai 5 Februari 2021. Hasil alat screening covid-19 melalui embusan napas itu menjadi salah satu syarat penumpang bisa bepergian menggunakan kereta api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News