GeNose C19. Foto: Dok UGM.
GeNose C19. Foto: Dok UGM.

GeNose Bakal Jadi Alat Screening di 44 Stasiun Kereta Api

Ilham Pratama Putra • 03 Februari 2021 10:07
Jakarta: Hasil alat screening covid-19 melalui hembusan nafas, GeNose menjadi syarat para penumpang kereta api untuk bepergian. Penerapan GeNose sebagai syarat berpergian dilakukan terhadap penumpang dari stasiun Senen, Jakarta, dan stasiun Tugu, Yogyakarta, mulai 5 Februari 2021.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan nantinya penggunaan GeNose tak hanya sebatas pada dua stasiun di kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta. Secara bertahap, penggunaan GeNose akan mencapai 44 kota yang memiliki stasiun kereta api.
 
"Kira memang lakukan secara bertahap, bahwa sekarang ini dua (stasiun Senen dan Tugu), 10 hari lagi lima (kota), 10 hari lagi menjadi 20, 10 hari lagi jadi 44, semuanya," kata Budi dalam konferensi pers di Stasiun Senen, Jakarta, yang dipantau secara virtual, Rabu, 3 Februari 2021.

Setelah stasiun Senen dan Tugu, dalam waktu dekat GeNose juga tersedia di kota-kota dengan jumlah penumpang kereta api yang banyak. Salah satunya, stasiun Surabaya.
 
"Jadi setelah Tugu dan Senen kita akan upayakan ada di Surabaya lalu Semarang, Bandung, Solo dan mungkin ke Cirebon yang kecil. Sehingga lebih challenging dan dengan jumlah pasien yan banyak dan penumpang banyak alat ini lebih teruji," lanjut Budi.
 
Baca: Bulan Ini, 3.000 Unit GeNose Bakal Diproduksi
 
Namun, Budi mengatakan masyarakat yang akan berpergian dengan kereta api, dibebaskan untuk menggunakan hasil tes GeNose atau tes Rapid Antigen. Keduanya menjadi syarat yang sah.
 
"Jadi dia menggunakan Antigen atau dia menggunakan GeNose, dengan hasil itu dia boleh pergi atau tidak. Kita juga harus memberikan kebebasan kepada masyarakat," ungkap dia.
 
Dia meyakini hasil tes GeNose tidak sembarangan. GeNose diyakini dapat melakukan screening akurat apakah seseorang terpapar virus korona atau tidak.
 
"Bahwa proses yang dilakukan GeNose ini bukan yang tidak-tidak. Ini melalui satu riset, suatu uji coba, melalui rekomendasi Kementerian Kesehatan," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan