Penularan covid-19 varian Inggris ini menular dengan cepat. Bahkan, sejak ditemukan di negara asalnya pada September 2020, varian ini telah tiba di dua negara tetangga Indonesia.
"Pertama Australia, kemudian baru saja Singapura, kasusnya satu orang," ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro, dalam siaran Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis , 24 Desember 2020.
Baca: Menristek Sesalkan Rumah Sakit Meragukan Mutu Ventilator Dalam Negeri
Masuknya varian baru itu ke Singapura harus menjadi peringatan untuk Indonesia. Bambang meminta masyarakat berhati-hati dengan tetap meningkatkan protokol kesehatan secara ketat.
"Tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita. Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," terang Bambang.
Covid-19 varian Inggris sendiri mulanya ditemukan sekitar akhir September 2020. Inggris bagian tenggara menjadi wilayah pertama dengan kasus varian ini.
Per 13 Desember, sudah ada 1.100 kasus varian Inggris yang terdeteksi di Inggris. Kecepatan Inggris menemukan varian baru ini karena Inggris dikenal sebagai negara yang mempunyai monitoring dan survalance genomic molekuler terbaik di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News