"Ini Pak Menteri (Menristek, Bambang Brodjonegoro) boleh dikirim satu ke Gedung Nusantara I DPR, karena anggota DPR kadang-kadang suka kedodoran dalam menjaga disiplin," ujar Eddy dalam Kunjungan Kerja Menristek di Bandung secara virtual, Selasa, 8 Desember 2020.
Swab antigen menjadi alat deteksi covid-19 terbaru yang dikembangkan Indonesia. Swab antigen diyakini memiliki akurasi yang sama baiknya dengan swab test PCR (Polymerase Chain Reaction).
Baca juga: Ridwan Kamil: Puskesmas Tidak Bisa Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19
Hasil dari swab antigen juga lebih cepat dibandingkan dengan swab test PCR. Dia menyebut, rekan-rekannya di gedung DPR itu sering kali sulit diajak berkompromi soal menjaga diri dari penularan virus covid-19. Untuk itu kehadiran swab antigen baginya sangat dibutuhkan.
"Namanya juga politikus, kalau orang politik dikasih tahu, kalau bahasa betawinya diomongin balik gitu pak. Jadi akan sangat bermanfaat bagi kita kalau misalkan ada," sambung Eddy.
Salah satu swab antigen yang ada di Indonesia dikembangkan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad). Unpad memberi nama produk inovasinya itu Alat Tes covid-19 Uji CePAD Antigen.
Seperti swab tes PCR, pengambilan sampel diambil dengan swab nasofaring dengan menusuk lubang hidung dan tenggorokan. Sampel kemudian dicampurkan ke dalam cairan dan diteteskan pada CePAD dan dalam waktu 20 hingga 30 menit hasil swab antigen sudah didapatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News