Hasil pupuk BRE-4 karya peneliti Universitas Jember pada padi. DOK Unej
Hasil pupuk BRE-4 karya peneliti Universitas Jember pada padi. DOK Unej

Peneliti Unej Ciptakan Pupuk Hayati Pengendali Parasit Nematoda Pertama di Indonesia

Renatha Swasty • 18 Oktober 2022 12:53
Jakarta: Peneliti Universitas Jember (Unej) yang dipimpin Iis Nur Asyiah berhasil menemukan pupuk hayati sekaligus pengendali nematoda pertama di Indonesia. Pupuk yang diberi nama BRE-4 ini selain berhasil mengendalikan nematoda parasit pada tanaman, sukses menyuburkan tanaman, bahkan meningkatkan produktivitas tanaman.
 
Keberhasilan ini nampak pada saat panen padi hasil pemupukan menggunakan BRE-4 di sawah yang menjadi demplot penelitian di Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul. Di persawahan seluas 1.000 meter persegi yang telah disemprot BRE-4, padi menguning siap panen, sementara padi di sawah sebelahnya belum siap panen.
 
Padahal, padi yang disemprot BRE-4 ditanam seminggu sesudahnya, artinya padi yang disemprot BRE-4 bisa dipanen lebih awal dari padi tanpa perlakuan. Dari observasi tim peneliti, butiran padi atau malai padi dari tanaman padi yang disemprot BRE-4 lebih banyak, rata-rata terdapat 27 bulir padi dibandingkan padi tanpa perlakuan yang hanya memiliki 12 hingga 15 bulir padi. Terpenting, nematoda parasit yang berada di akar padi 90 persen hilang.

Iis menjelaskan BRE-4 dikembangkannya mulai 2010. Awalnya dikembangkan untuk mengendalikan nematoda yaitu salah satu organisme pengganggu tumbuhan yang menyerang berbagai tanaman budidaya. Apabila nematoda telah menyerang tanaman maka biasanya muncul butiran mirip jerawat di akarnya.
 
Tanaman yang diserang nematoda produktivitasnya akan menurun dan lama kelamaan mati. Nematoda menyerang tanaman padi, tanaman hortikultura, seperti tomat dan sayur hingga tanaman perkebunan seperti kopi.
 
“Kami melakukan eksplorasi rhizobakteri dan bakteri endofit yang memiliki kemampuan mengendalikan nematoda parasit pada tanaman. Dari penelitian tersebut diperoleh beberapa isolat bakteri yang empat di antaranya berpotensi mengatasi nematoda karena memiliki keunggulan dari yang lainnya," jelas Iis dikutip dari laman unej.ac.id, Selasa, 18 Oktober 2022.
 
Keempat isolat bakteri tersebut kemudian teridentifikasi sebagai Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Oleh karena itu komposisi yang diracik dinamakan BRE-4, dari kata Bakteri Rhizo dan Endofit. Dan karena jumlahnya ada empat maka ditambahkan angka 4.
 
Dosen di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP ini bersama tim yang beranggotakan Lenny Widjayanthi bersama A Pandu Pradana dari Fakultas Pertanian lantas mencoba BRE-4 kepada tanaman hortikultura, seperti sawi putih, tomat hingga cabai, sementara untuk tanaman perkebunan dicoba di kopi arabika dan robusta.
 
Ternyata, BRE-4 berhasil mengatasi nematoda parasit di beberapa tanaman budi daya tadi. Bahkan, pemakaian BRE-4 sudah direkomendasikan oleh Puslit Kopi dan Kakao yang juga menjadi mitra penelitian bersama CV Tiga Kreasi Bersama.
 
Dalam perjalanannya, BRE-4 ternyata tidak hanya mengatasi serangan nematoda parasit pada tanaman. Tetapi, juga memperbaiki kondisi tanah sehingga meningkatkan produktivitas tanaman.
 
Petani Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Bandiyono, menggunakan BRE-4 untuk tanaman padi di lahan seluas 1.000 meter persegi. Setelah lahan dibajak, Bandi, begitu panggilan akrabnya, menyemprotkan 10 liter BRE-4.
 
Setelah didiamkan selama dua hari, baru lah bibit padi ditanam. Sisa pupuk cair BRE-4 disemprotkan lagi sebanyak dua kali pada saat padi mencapai usia dua minggu dan empat minggu usia tanam.
 
“Alhamdulillah, butir-butir di akar padi akibat serangan nematoda 90 persen hilang. Bahkan, jumlah bulir padi di tiap batang lebih banyak, mencapai rata-rata 27 bulir. Usia panen padi yang biasanya mencapai 90 hari kini makin pendek sebab sudah bisa panen di usia 80 hari," tutur dia.
 
Pemakaian pupuk cair BRE-4 juga membuat petani hemat pupuk kimia seperti pupuk urea hingga 50 persen. Bahkan, sekali pemakaian pupuk BRE-4 bisa bertahan hingga dua kali masa tanam padi lagi.
 
Bandi yang dari panen hari itu mendapatkan 8 kwintal padi, 50 kilogram lebih banyak dari panen tanpa penggunaan BRE-4.
 
Pupuk hayati sekaligus pengendali nematoda BRE-4 sudah lolos uji mutu dari Kementerian Pertanian RI dan kini tengah menunggu izin edar dan uji efikasi yang menurut rencana akan keluar pada November 2022. Penelitian dan pengembangan BRE-4 juga didukung banyak pihak, terbukti dari dukungan dana dari Program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP Kemenkeu RI.
 
Luasan penelitian juga berkembang ke beberapa lokasi seperti riset penggunaan BRE-4 pada tanaman hortikultura di Kota Batu. Penggunaan BRE-4 pada tanaman cabai di Jember dan Trakan, kopi di Bondowoso, serta bawang merah di Pulau Madura. Kesemuanya untuk memastikan BRE-4 efektif dan efisien untuk beragam tanaman.
 
Keberhasilan BRE-4 disambut gembira banyak pihak, seperti yang disampaikan Lurah Ringinharjo, Sulistyo. Menurutnya, pupuk cair BRE-4 dapat menjadi alternatif mengatasi kelangkaan pupuk yang diderita petani di wilayahnya.
 
Pujian juga datang dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) dan Rektor Universitas Jember yang turut menghadiri kegiatan panen di Bantul. Ketua LP2M Yuli Witono berharap keberhasilan Iis Nur Aisyah dan kawan-kawan akan memacu dosen lainnya untuk terus meneliti dan berinovasi yang hasilnya dapat dirasakan masyarakat luas.
 
Rektor Unej Iwan Taruna menyebut pihaknya mendorong lebih banyak lagi penelitian melalui pembentukan kelompok riset dan hibah penelitian yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Hasil penelitian kemudian dihilirisasi agar dapat dirasakan manfaatnya oleh lembaga, peneliti dan terlebih lagi bagi masyarakat luas.
 
“Salut untuk Bu Iis dan kawan-kawan, semoga akan diikuti kolega lainnya. Inovasi Bu Iis dan kawan-kawan ini menjadi hadiah untuk Dies Natalis ke-58 Universitas Jember,” tutur Iwan.
 
Baca juga: Tingkatkan Kesejahtreraan Petani Kawasan Raung-Ijen, Rektor Unej Resmikan Sekolah Kopi RAISA

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan