Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Karya Imiah dan Inovasi Remaja Terbaik Diumumkan di Penutupan InaRIE Hari Ini

Citra Larasati • 30 Oktober 2022 12:22
Jakarta:  Sebanyak 104 karya ilmiah dan inovasi remaja Youth Research and Innovation Fair (YRIF) digelar di Indonesia Research and Innovation Expo (InaRIE) yang digelar 27-30 Oktober 2022. Dari jumlah tersebut, 54 karya di antaranya berasal dari peserta Lomba Karya Ilmiah Remaja (KLIR) dan 50 lainnya dari peserta National Young Inventor Award (NYIA).
 
Karya-karya terbaik akan diumumkan hari ini, 30 Oktober 2022 dalam acara penutupan InaRIE di Cibinong, Jawa Barat.  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan kesempatan kepada peserta LKIR ke-54 dan NYIA ke-15 untuk memamerkan hasil karya ilmiah dan invensi sekaligus mendapatkan penjurian secara di booth mereka.
 
Selain kompetisi ilmiah remaja, kegiatan YRIF juga diisi dengan Talkshow “To Research, To Innovate” yang akan mengajak generasi muda berbagi pengalaman saat menjadi pelaku aktif dalam menjaga keberlanjutan riset-inovasi nasional. 

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Edy Giri Rachman Putra mengatakan, melalui YRIF ini, generasi muda diharapkan dapat mengaktualisasikan potensi dan kreativitasnya dalam penulisan karya ilmiah dan produk inovasi. “Selain itu, juga dapat mendorong generasi muda agar kritis terhadap permasalahan di sekitarnya dan mampu mengembangkannya menjadi hasil riset dan produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya, Minggu, 30 Oktober 2022.
 
Pada LKIR kali ini, dari 1.562 proposal yang lolos verifikasi, telah terpilih sebagai finalis sebanyak 54 karya penelitian untuk empat Bidang Ilmu Pengetahuan. Sementara pendaftar NYIA yang terjaring dalam proses verifikasi yaitu 492 proposal dan terdapat 50 karya inovasi remaja yang berhak lolos ke tahap final.
 
Para pemenang LKIR dan NYIA selanjutnya akan berkesempatan untuk mewakili Indonesia menuju ajang kompetisi ilmiah internasional.  Edy mengatakan, pemahaman tentang karakteristik tiap generasi menjadi penting untuk menentukan bagaimana strategi edukasi sains yang efektif bagi remaja.
 
Tujuannya tidak hanya sekadar capaian akademik, namun juga bagaimana proses edukasi mampu menumbuhkan karakter dan kecintaan generasi muda terhadap aktivitas riset di Indonesia.   Salah satu cara untuk menciptakan iklim riset yang sehat dan menjaring talenta muda berbakat (talent scouting) yaitu melalui ajang kompetisi ilmiah.
 
Kompetisi LKIR dan NYIA merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pada generasi muda untuk dibimbing dan direview langsung oleh periset BRIN dalam menggali ide-ide riset dan inovasi untuk mendapatkan hasil riset inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh daerah asal peserta, hingga hasil riset yang memiliki nilai kekayaan intelektual. 
Baca juga: Profesor Riset BRIN Ubah Biomassa Hasil Pertanian dan Perkebunan Jadi Biofuel


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan