"Tak ada efek samping berat yang didapat. Dalam uji klinis fase satu. Hasil yang dinilai berupa safety atau keamanan dengan melihat efek samping, efikasi atau manfaat perlindungan dan hasil imunogenitas," kata Tim Peneliti Vaksin Nusantara dari RSUP dr Kariadi Semarang, Muchlis Achsan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX, Rabu, 10 Maret 2021.
Dari sisi keamanan, 14,2 persen subjek hanya mengalami gejala lokal ringan. Di antaranya nyeri lokal, kemerahan, pembengkakan, serta gatal pada titik suntik.
"Mereka membaik tanpa obat atau perawatan," lanjut dia.
Sementara itu sebanyak 39,2 persen subjek mengalami reaksi sistemik ringan. Pada 24 jam pertama, keluhan terbanyak adalah nyeri sendi serta sakit kepala.
Kemudian dia memaparkan jika sekitar 65,6 persen subjek lainnya mengalami keluhan derajat ringan. Tidak ditemukan efek yang serius setelah pemberian vaksin.
"Tidak ditemukan kejadian serious adverse event pada seluruh objek vaksinasi," ungkap dia.
Baca juga: Akhirnya, Tim Peneliti Beberkan Keunggulan Vaksin Nusantara
Selanjutnya, dari sisi imunogenitas atau efikasi. Muchlis melihat adanya peningkatan yang konsisten di semua panel pemeriksaan.
"Menurut kami perlu dilanjutkan dengan uji klinis fase dua dengan subjek yang lebih besar," terangnya.
Untuk uji klinis tahap kedua, Muchlis tak bicara banyak. Pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News