Mahasiswa angkatan 2017 ini memaparkan, dalam penggunaannya HUST dapat mendeteksi empat kondisi, yaitu kondisi normal, terdeteksi getaran, terdeteksi kapal berizin, dan terdeteksi kapal ilegal. Data yang diperoleh HUST akan dikirimkan ke posko pemantauan melalui transmitter signal. Selanjutnya, data tersebut diolah dan divalidasi menggunakan citra satelit pada daerah koordinat deteksi.
Alumnus SMA Negeri 1 Sukoharjo ini melanjutkan, posko ini akan menindaklanjuti data yang tervalidasi oleh deteksi getaran dan deteksi kapal ilegal. Posko tersebut mengirimkan personel untuk menindak tegas kapal yang memasuki perairan Indonesia tanpa izin resmi. Selain itu, posko juga mengirimkan pemberitahuan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar segera dianalisa kemungkinan timbulnya tsunami saat tervalidasi deteksi getaran.
Berkat inovasinya tersebut, tim yang dipimpin Wildan berhasil mengharumkan nama ITS dalam ajang internasional World Invention and Competition Exhibition (WICE) 2020, pada 12 September 2020. Wildan bersama timnya meraih medali emas dalam kompetisi yang diselenggarakan Indonesian Youth Scientist Association (IYSA) dan SEGI College Subang Jaya, Malaysia. Mereka juga meraih special award dari Malaysia Innovation, Invention, and Creativity Association (MIICA).
Baca: Sepeda Listrik Tenaga Surya Hasil Inovasi Tiga Mahasiswa Unpad
Wildan berharap inovasi ini dapat menjadi rekomendasi teknologi untuk pemerintah dalam menanggulangi permasalahan illegal fishing. Selain itu, Ia juga berharap inovasi ini dapat meningkatkan sistem pendeteksi bencana di Indonesia.
"Dengan manfaatnya yang besar bagi Indonesia, saya berharap agar ide kami bisa terealisasikan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id