Dahlan mengawali orasi dengan menceritakan pengalaman menjalani terapi stem cell di Unair. Dahlan mengaku sangat percaya dengan peneliti-peneliti berbakat asal Unair.
Hal itu terbukti dari 12 kali terapi stem cell yang ia jalani di Unair. Dia mengaku terapi di Unair memiliki metode yang sama dengan di Jerman.
Setelah menjalani terapi tersebut, Dahlan juga menyambut antusias vaksin Merah Putih buatan Unair. “Saat itu saya ingin menjadi relawan vaksin. Namun sayangnya saya sudah menjalani vaksin dosis ke-3,” ungkap pengusaha yang merupakan mantan Menteri BUMN ke-7 itu.
Dahlan juga berbicara soal kemajuan Indonesia. Dia memaparkan 150 juta masyarakat yang tidak lagi miskin bisa menjadikan Indonesia maju.
“Siapa pun presidennya, siapa pun partai atau pihak mana pun yang berkuasa, jika masing-masing memiliki daya dorong untuk tidak lagi miskin, maka sekaligus dapat mendorong Indonesia maju,” kata Dahlan dalam orasi bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Bangsa dikutip dari laman unair.ac.id, Rabu, 9 November 2022.
Melalui observasi yang dilakukan, Dahlan menemukan sebagian masyarakat miskin berada di pedesaan, pinggir kota, tengah kota, dan pantai. Dia menyebut di sini peran perguruan tinggi untuk terus berinovasi demi mendorong perekonomian.
“Misalnya dari fakultas kedokteran hewan untuk memberikan inovasi pada peternakan kecil atau menengah, atau fakultas perikanan pada nelayan, yang nantinya akan berimbas pada perekonomian individu, dan akhirnya perekonomian bangsa,” papar dia.
Dahlan yakin generasi-generasi penerus harus mendapatkan pola pikir berbeda dari generasi lama. Dia menyebut yang termiskin harus dipotong generasi.
"Jangan sampai anak-anak mereka tertular kemiskinan seperti itu karena cara berpikirnya tertular orang tuanya,” tutur Dahlan yang merupakan Founder Harian Disway.
Baca juga: Peneliti Unair Temukan Potensi Stem Cell Sebagai Obat Covid-19 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News