Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Communitr Development Nyoman Tri Puspaningsih. Dok Humas UNAIR.
Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Communitr Development Nyoman Tri Puspaningsih. Dok Humas UNAIR.

Kembangkan Dua Skema Vaksin, UNAIR Akui Ada Formula Rahasia

Arga sumantri • 03 Agustus 2021 09:03
Surabaya: Universitas Airlangga (UNAIR) tengah mengembangkan vaksin covid-19. Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Communitr Development Nyoman Tri Puspaningsih menyatakan, pengembangan vaksin dilakukan dengan dua skema platform, yakni skema classical platforms dan next generation platforms.
 
Classical platforms yang dikembangkan oleh UNAIR memanfaatkan inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Sedangkan, dalam next generation platforms, UNAIR menggunakan adenoviral vector yang juga dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), serta peptide yang digunakan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad). 
 
Meskipun menggunakan skema yang sama, Nyoman menerangkan bahwa keduanya tetap memiliki perbedaan. Antara UNAIR dan ITB, misalnya, kata dia, pasti punya resep formulasi rahasianya masing-masing yang membuat keduanya berbeda meskipun sama-sama menggunakan adenoviral vector.

"Formula rahasia tersebut tetap didasarkan pada material genetik dari virus tersebut," ungkap Nyoman mengutip siaran pers UNAIR, Selasa, 3 Agustus 2021.
 
Baca: Pakar UGM: Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, dan Garam Bukan Obat Covid-19
 
Koordinator Riset Covid-19 di UNAIR tersebut menegaskan, material genetik menjadi hal yang penting dalam pengembangan vaksin, terutama untuk skema next generation. Hal itu penting dalam pengembangan teknologi dan modifikasi vaksin.
 
"Modal dasarnya adalah material genetik, sehingga kalau kita tidak mengetahuinya (material genetiknya) maka kita tidak akan bisa mendesain vaksin yang berbasis next generation," jelas Nyoman. 
 
Genetic material atau material genetik virus, menjadi penting untuk diketahui sehubungan dengan varian virus baru yang sudah sangat bervariasi di pertengahan tahun ini. Ia mengatakan, di antara varian virus tersebut, setidaknya ada enam yang menjadi kekhawatiran World Health Organization (WHO). 
 
"Yakni alpha, beta, gamma, delta, dan turunan dari delta. Dikhawatirkan enam varian tersebut akan mempengaruhi netralisasi antibodi yang sudah dilakukan karena vaksinasi, atau apalagi yang belum divaksin," tutur Nyoman. 
 
Baca: Peneliti Astrazeneca: Semua Vaksin Aman dan Efektif
 
Ia menambahkan, vaksin adenoviral vector yang dikembangkan oleh UNAIR memiliki konsep rekombinasi. Konsep tersebut telah terkonfirmasi, baik di tPA maupun spike mutan. 
 
'Ini yang formulasinya bisa jadi berbeda walaupun platformnya sama, karena kunci utamanya ada di material genetik virus tersebut," terangnya.
 
Sementara itu untuk peptide yang dikembangkan oleh UNAIR, Nyoman menganggap bahwa hal itu unik dan spesifik. Peptide langsung merujuk pada epitope, atau bagian antigen yang dapat membangkitkan respon imunitas. Epitope tersebut nantinya menjadi bagian yang dikenali oleh sistem imun kita.
 
"Jadi peptide ini tentu unit yang lebih kecil-kecil dan sangat spesifik. Nah kalau ini bisa dikembangkan di masa yang akan datang, tentu akan menjadi potensi bagus. Hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh lembaga penelitian lain di Indonesia," paparnya.
 
 

Vaksin untuk Indonesia
 
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan