Perjalanan selama empat tahun membuat akademi ini menorehkan jejak-jejaknya di Indonesia. Menempatkan generasi muda sebagai penggerak inovasi yang berdampak, dari Tangerang hingga Bali.
Ya, Apple Developer Academy termuda kini ada di Bali, berdiri sejak awal tahun ini dan menggandeng Universitas BINUS. Angkatan pertamanya terdiri dari lebih dari 100 pelajar dari 32 kota di seluruh Indonesia, dengan banyak pelajar berasal dari Bali, para pelajar angkatan pertama ini dijadwalkan lulus pada Desember 2025.
Dalam upaya mendorong pertukaran budaya, Bali Academy menjadi akademi Apple pertama di Indonesia yang juga membuka pintunya bagi pelajar Indonesia sekaligus internasional dari 12 negara lain di seluruh dunia.
Tak mau sekadar berdiri, Apple Developer Academy Bali memilih jalan tak biasa. Akademi ini ingin menginspirasi dan melatih generasi muda pengembang aplikasi dan wirausahawan yang ingin memulai karier di bidang teknologi, serta berperan dalam ekonomi aplikasi global yang sedang berkembang.
Kurikulum CBL
Masuk lebih dalam, pelatihan berdurasi 10 bulan ini menawarkan banyak hal istimewa, mulai dari akses menggunakan perangkat-perangkat canggih Apple, kurikulum CBL atau Challenge Based Learning hingga mentor-mentor yang siap mendampingi learner untuk bertumbuh.Kurikulum CBL ini mengadopsi pendekatan Apple, berupa kerangka pembelajaran berbasis tantangan, mendorong peserta untuk mengatasi tantangan pribadi, komunitas, dan global. Setiap proyek bukan hanya soal fitur, tapi tentang dampak: ”Merancang solusi secara inklusif guna memberikan dampak positif dunia.”
Selama masa pelatihan, learner, sebutan bagi para peserta pelatihan di Apple Developer Academy, mencakup dasar-dasar pengkodean, serta sejumlah bidang lain. Sebut saja desain, pemasaran, dan manajemen proyek, yang membekali pelajar dengan rangkaian keterampilan lengkap untuk menjadi pengusaha dan pengembang kelas dunia.
Baca juga: Rahasia Sukses, Bangun 5 Kebiasaan Ini Sejak Kamu Kuliah |
Tak hanya itu, kurikulumnya mengadopsi pendekatan Apple berupa kerangka pembelajaran berbasis tantangan, yang mendorong pelajar untuk mengatasi tantangan pribadi, komunitas, dan global, sekaligus merancang solusi secara inklusif guna memberikan dampak positif dunia.
John Keating, salah satu mentor di Apple Academy Bali mengatakan, Apple Developer Academy tak sekadar mengajarkan coding skills maupun desain yang bersifat hard skills. Lebih dari itu, learners akan diajarkan bagaimana memiliki pola pikir bertumbuh.
"Kita enggak cuma belajar coding skills, design, tapi sebenernya growth mind set learners, di mana CBL meminta mereka tidak keluar jauh, sekeliling kita ada enggak problem yang dekat di sekitar kita. masalah kesehatan ataupun mental issues, jadi kayak mereka mulai dari topik yang dekat dengan mereka," kata saat ditemui di Kampus Apple Developer Academy Bali.
Setiap akademi Apple pun menawarkan suasana dan karakteristik yang unik, dengan pelajar di masing-masing akademi sering kali memfokuskan proyek akhir mereka pada tantangan dan isu isu yang relevan dengan konteks lokal di sekitar mereka.

Salah satu ruang kelas di Apple Developer Academy Bali. Foto: Medcom/Citra Larasati
Lokasi Apple Developer Academy:
- Tangerang (2018): Berlokasi di Green Office Park, BSD, bekerja sama dengan Universitas BINUS, akademi ini menjadi laboratorium inovasi kesehatan. Banyak proyek akhir fokus pada akses kesehatan yang lebih inklusif, memanfaatkan koneksi langsung ke rumah sakit dan peneliti lokal.
- Surabaya (2019): Melalui kolaborasi dengan Universitas Ciputra, akademi ini menjadi pusat energi kewirausahaan. Minat pada smart city tumbuh pesat, dan jumlah mahasiswa Ilmu Komputer di Ciputra melonjak dua kali lipat dalam beberapa tahun.
- Batam (2020): Di Nongsa Digital Park, di bawah naungan Infinite Learning, akademi ini menghadirkan komunitas pelajar dari pulau-pulau terpencil. Kreativitas pun tampil dengan kekuatan budaya lokal: banyak game dan aplikasi yang merayakan Musik, Seni, dan Hiburan Nusantara.
- Bali (2025): Terbaru, dan paling mengejutkan: Bali Academy menjadi akademi pertama yang membuka pintu bagi pelajar internasional dari 12 negara. Dengan angkatan pertama dari 32 kota di Indonesia, dan lulusan dijadwalkan Desember 2025, kota ini kini jadi pusat pertemuan budaya dan teknologi.
Talenta Digital Indonesia
Bagi Sobat Medcom yang ingin bergabung di Apple Developer Academy Bali, tidak perlu takut bersaing dengan para pelajar internasional. Sebab menurut salah satu mentor Apple Developer Academy Bali, Ben Chandra kemampuan talenta digital Tanah Air sama sekali tidak kalah dengan talenta digital internasional."Ada sedikit stigma yang katanya kemampuan digital anak-anak Indonesia ketinggalan dengan negara lain, Namun pada kenyataannya orang-orang yang ada di sini, secara general mereka sangat bagus hard skillsnya, Apalagi kalau bicara coding, padahal mereka yang baru lulus atau baru lulus bachelor mereka sudah memiliki kemampuan kritikal yang baik," kata Ben yang sudah lebih dari 12 tahun berpengalaman pada engineering leadership di startup serta institusi pemerintahan.

Learners di Apple Developer Academy Bali. Foto: Apple
Senada dengan Ben, Adhella Subalie Sebagai alumnus Apple Developer Academy yang kini menjadi mentor di kampus Bali juga mengatakan hal senada. Bahkan ia secara khusus memuji talenta-talenta digital perempuan Indonesia yang tidak kalah dengan para pelajar pria.
Untuk itu, ia mengajak lebih banyak lagi perempuan yang bergabung di Apple Developer Academy Bali. Menurutnya, meski saat ini masih didominasi pria, bidang teknologi digital ini sangat mungkin untuk juga digeluti perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News