Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Ahmad Najib Burhani. Foto: Tangkapan layar, Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Ahmad Najib Burhani. Foto: Tangkapan layar, Medcom.id/Ilham Pratama Putra.

BRIN Petakan Arah Pengembangan Ilmu Sosial Guna Perkuat Karakter Bangsa

Ilham Pratama Putra • 14 Desember 2021 14:47
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat peta pengembangan ilmu sosial di Indonesia. Arah pengembangan ilmu sosial tersebut dipercaya bisa mempertahankan dan memperkuat karakter bangsa di 2045.
 
"Konsep kita mesti mengacu untuk kontinuitas, apa yang menjadi kekuatan kita untuk dipelihara dan menciptakan karakter bangsa yang lebih kuat pada 2045 nanti," kata Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Ahmad Najib Burhani dalam Webinar Riset BRIN #2, Selasa, 14 Desember 2021.
 
Menurutnya, ilmu sosial ke depan harus mampu merespons beberapa hal. Misalnya, dinamika disrupsi digital, disrupsi pandemi, hingga milenial disrupsi.

"Namun tidak semua bisa kita teliti secara umum. Tapi ada beberapa fokus yang menjadi pijakan untuk menyelesaikan dinamika disrupsi tadi," lanjutnya.
 
Saat ini, BRIN berfokus menyelesaikan masalah klaster maritim dalam keilmuan sosial. BRIN ingin memperkuat pondasi Indonesia sebagai negara bahari.
 
Baca: Pakar Unpad: Endapan Vulkanik Erupsi Gunung Api Lahirkan Tanah Subur
 
"Ada juga masalah kewilayahan terkait dengan Indonesia timur. Sehingga tidak ada tempat yang tidak terjamah dalam wilayah kita. Jangan sampai kita keduluan meneliti apa yang ada pada diri kita di banding luar negeri. Ini adalah tanggung jawab kita mengkaji tempat yang ada di Indonesia," terangnya.
 
Kemudian beberapa hal yang terkait digital society hingga digital humanity. Pada aspek ekonomi, kompetisi dengan negara tetangga juga mesti diperhatikan.
 
"Intinya arahnya kita ingin produksi ilmu pengetahuan yang memenuhi etika riset dan riset kita mampu menjawab isu sosial humaniora di masyarakat. Kita ingin environment peneliti yang sehat dan bergairah di Indonesia. Akhirnya kita mendapatkan tempat yang baik di dalam berbagai penelitian kita dalam konteks akademik secara global," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan