“Rekayasa jaringan adalah metode terapi yang menggunakan kombinasi sel-sel hidup dan protein,” ujar Ferdiansyah saat menyampaikan orasi penetapan guru besar Uniar dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 29 Desember 2022.
Dia menjelaskan pengobatan melalui rekayasa jaringan sangat bergantung pada organ rusak dan seberapa parah kerusakannya. Biomaterial dan protein yang digunakan juga berbeda. Penelitian Ferdiansyah menunjukkan rekayasa jaringan berpotensi digunakan dalam bidang ortopedi.
“Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus pada promosi, pencegahan, terapi penyakit, dan trauma sistem muskuloskeletal (otot dan tulang),” ujar dia.
Ferdiansyah mengatakan rekayasa jaringan menjadi harapan baru dari ilmu pengobatan regeneratif. Rekayasa jaringan dapat mengatasi kerusakan akibat penyakit pada sistem muskuloskeletal.
"Komposit ini akan memperbaiki kerusakan yang terjadi melalui proses regenerasi dan menghindari terjadinya sikatrik sehingga diharapkan dapat mengembalikan fungsi jaringan yang rusak,” jelas peraih AOS Award 2018 tersebut.
Penelitian Ferdiansyah tidak berhenti di sana. Sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ia terus meneliti dan berkolaborasi. Salah satunya, ditunjukkan dari Instalasi Bank Jaringan dan Sel di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
“Instalasi Bank Jaringan dan Sel RSUD Dr Soetomo telah melayani dan mendistribusikan berbagai jaringan dari donor secara terbatas ke seluruh Indonesia,” ujar Ketua Prodi Orthopaedi dan Traumatologi FK Unair tersebut.
Dia mengatakan kolaborasi antara Unair dan RSUD Dr Soetomo perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan karya anak bangsa dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien di Indonesia.
“Rekayasa jaringan merupakan metode baru yang akan menjadi harapan pasien dalam pengobatan gangguan ortopedi, meliputi kerusakan jaringan bahkan organ yang belum bisa disembuhkan dengan metode yang tersedia,” ucap dia.
Baca juga: Penelitian Guru Besar FKH Unair: Bahan Herbal Bisa Dipakai Sebagai Obat Kanker pada Hewan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News