Menhub Budi Karya Sumadi menjajal mobil listrik untuk operasional bandara buatan UGM. Foto: Humas UGM.
Menhub Budi Karya Sumadi menjajal mobil listrik untuk operasional bandara buatan UGM. Foto: Humas UGM.

6 Mobil Listrik Buatan UGM Bakal Digunakan di Bandara Soetta dan YIA

Arga sumantri • 20 Desember 2021 10:24
Yogyakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima enam unit mobil listrik yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mobil listrik bernama Gadjahmada Airport Transporter Electronic (GATe) ini diproyeksikan bisa digunakan di bandara-bandara Indonesia.
 
Kemenhub menggandeng sejumlah sponsor agar GATe ini bisa digunakan di bandara-bandara Indonesia. Beberapa mitra sudah berencana menggunakan enam unit mobil listrik ini. Dua unit dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, empat unit lainnya masing-masing milik PT Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Grab, dan Gojek.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merasa senang atas kontribusi dari para alumni dan almamater. Pemberian mobil listrik GATe ini merupakan hasil kerja sama yang didasari semangat Indonesia yang ditunjuk memimpin G20 dan fokus pada lingkungan.

"Oleh karenanya kami bersepakat keenam kendaraan GATe ini akan kita operasionalkan di Soekarno Hatta 3 dan 3 di YIA (Yogyakarta International Airport). Ini ada 6 kendaraan yang akan hilir mudik menjadi kebanggaan kita," kata Budi Karya mengutip siaran pers UGM, Senin, 20 Desember 2021.
 
Selain karena peduli lingkungan, KATA DIA, mobil GATe menunjukkan nilai-nilai UGM yang harus terus dibawa. Sebagai alumnus, Budi merasa berhutang budi dan tidak akan pernah melupakan UGM.
 
Baca: Include-19 Bisa Deteksi Orang Tanpa Masker dan Tak Jaga Jarak
 
"Saya berjanji tidak hanya berhenti di sini, nanti ada kegiatan di Bali G20. Ini akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan untuk mengembangkan UGM, karena UGM luar biasa," ucap dia.
 
Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda berharap dengan penggunaan prototipe ini, UGM dapat berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian, sampai manufacturing komponen-komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.
 
"Sehingga Indonesia tidak hanya konsumen tapi turut aktif sebagai produsen. Ini merupakan realisasi kerja sama antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat," paparnya.
 
Paripurna menambahkan kendaraan listrik GATe hasil kerja sama penelitian Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Direktorat Penelitian UGM ini sebagai upaya menanggapi adanya perubahan iklim. Dengan upaya ini, diharapkan dapat mengurangi polusi baik di kampus maupun bandara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan