Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM sekaligus sebagai dosen pendamping tim, Aprillia Firmonasari, mengatakan Smart PoP Up Book yang dikembangkan kelima mahasiswa tersebut merupakan inovasi pembelajaran baru bagi anak disleksia untuk dapat membantu mengatasi beberapa kesulitan dalam proses belajar.
Dikemas dengan menggunakan metode multisensori yang meliputi kemampuan visual, auditori, kinestetis, dan taktil diharapkan bisa menjadi alternatif media pembelajaran yang mendukung pembelajaran anak disleksia.
"Program Sahabat Belajar diharapkan dapat membantu dalam upaya pemenuhan hak belajar bagi anak inklusi terlebih khusus anak disleksia untuk mempersiapkan generasi bangsa yang layak demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa," urainya
Guru di Smile Plus School, Mila Setya Astuti, mengatakan adanya Program Sahabat Belajar ini membantu pembelajaran anak disleksia. Ia berharap pembelajaran serupa dapat diaplikasikan di berbagai sekolah dan terbuka tidak hanya untuk anak disleksia saja melainkan juga untuk anak berkebutuhan khusus yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News