"Saat ini pihak UGM sedang mengurus izin edar ke Kemenkes," kata Bambang di Kampus UGM, Jumart, 18 Agustus 2020.
Bambang mengatakan, izin edar diajukan setelah UGM selesai melakukan uji validasi GeNose. Uji validasi dilakukan untuk melihat konsistensi hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan GeNose.
"Dari pengamatan atau hasil sementara, karena hasil formalnya harus disampaikan kepada Kemenkes, tingkat akurasinya di atas 90 persen," ungkap Bambang.
Baca: GeNose UGM Bakal Dijadikan Alat Deteksi Covid-19 Massal
Bambang menekankan, lewat hasil uji tersebut dapat disimpulkan kalau GeNose UGM bisa dipakai sebagai alat deteksi guna mencegah terjadinya penyebaran covid-19 yang lebih luas. Ia berharap izin edar GeNose bisa diproses secepatnya.
"Mudah-mudahan kalau izin edarnya bisa keluar bulan ini, bulan depan GeNose bisa dipakai atau didistribusikan secara luas," ujarnya.
Alat deteksi covid-19 hasil pengembangan para peneliti UGM ini memiliki kemampuan mendeteksi covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari dua menit, hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif covid-19.
Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini disebut jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News