"Pemerintah pasti akan mengutamakan produk rapid test Indonesia untuk fungsi deteksi screening covid-19," kata Wiku saat dihubungi, Sabtu, 12 Desember 2020.
Namun, Wiku menegaskan, GeNose akan digunakan secara massal saat GeNose telah menuntaskan pengujian dan memiliki izin edar. "Tentunya itu akan dilakukan apabila seluruh pengujian ilmiah dan perijinan untuk diedarkan telah tuntas dengan hasil yang baik," ujarnya.
Baca: Menristek: GeNose UGM Lebih Akurat Ketimbang Tes Swab PCR
Alat deteksi covid-19 hasil pengembangan para peneliti UGM ini memiliki kemampuan mendeteksi covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari dua menit, hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif covid-19.
"Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar tiga menit, kemarin saat uji di BIN (Badan Intelijen Negara) sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi," kata anggota tim peneliti GeNose Kuwat Triyono.
Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, kata dia, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
"Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya,” ungkap Kuwat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News