Anjing bermain dengan manusia. DOK Freepik
Anjing bermain dengan manusia. DOK Freepik

Apakah Hewan Benar-Benar Mengerti Apa yang Dikatakan Manusia?

Renatha Swasty • 26 Maret 2025 16:03
Jakarta: Pernahkah kamu merasa hewan peliharaan memahami yang kamu katakan? Penelitian menunjukkan beberapa hewan, khususnya primata dan anjing, mampu mengenali kata, intonasi, dan emosi manusia.
 
Namun, seberapa dalam mereka benar-benar memahami makna di balik kata-kata tersebut? Berikut ulasannya dikutip dari laman livescience.com:
 
Pada awal abad ke-20, seekor kuda terkenal bernama Clever Hans mengejutkan publik Jerman karena dianggap mampu memahami bahasa, membaca waktu, dan memecahkan soal matematika. Namun, penyelidikan tim independen membuktikan kuda tersebut sebenarnya hanya menanggapi isyarat tubuh bawah sadar dari pelatihnya, bukan memahami bahasa manusia atau melakukan perhitungan aritmatika.

Hingga saat ini, peneliti terus mengeksplorasi kemampuan hewan dalam memahami manusia. Kasus Clever Hans menunjukkan betapa kompleksnya tugas tersebut. Lantas, adakah hewan yang benar-benar memahami bahasa manusia?

Primata dan kemampuan berbahasa

Eksperimen paling terkenal tentang bahasa hewan melibatkan Koko, seekor gorila dataran rendah barat betina yang mempelajari Bahasa Isyarat Amerika (ASL) yang dimodifikasi. Koko, yang meninggal pada 2018, mampu menggunakan sekitar 1.000 isyarat dan memahami lebih dari 2.000 kata dalam bahasa Inggris lisan.
 
Meski begitu, para ahli menilai Koko tidak benar-benar fasih berbahasa isyarat. Terkadang, isyarat yang ia buat sulit dimengerti, dan pelatihnya sering kali harus menafsirkan maknanya sendiri.
 
Menurut psikolog komparatif Michael Tomasello, kemampuan berbahasa paling maju pada primata dimiliki oleh Kanzi, seekor bonobo jantan yang hidup dari 1980 hingga 2025. Kanzi berkomunikasi melalui papan leksigram—papan dengan simbol-simbol yang mewakili objek, tindakan, dan lokasi.
 
Simon W. Townsend, profesor antropologi evolusi di Universitas Zurich yang meneliti Kanzi, menyebut bonobo memahami simbol-simbol dengan baik untuk berkomunikasi. Meski begitu, penggunaan simbol berbeda dengan pemahaman sintaksis atau tata bahasa, yang merupakan ciri khas bahasa manusia. Townsend dan tim terus meneliti kemampuan sintaksis Kanzi hingga kematiannya, meski hasil akhirnya belum dipublikasikan.
 
Dalam penelitian pada 1993, Kanzi menunjukkan pemahaman terhadap perintah lisan. Saat diminta menyelesaikan tugas-tugas baru seperti "Pakai topeng monster dan buat Linda takut," ia berhasil melakukannya tiga dari empat kali—hasil yang bahkan mengungguli anak berusia 2,5 tahun.
 
Baca juga: Bisakah Hewan Belajar 'Bahasa' Spesies Lain?
 

Anjing dan kepekaan terhadap bahasa

Berbeda dengan kebanyakan hewan, anjing memiliki hubungan evolusi yang panjang dengan manusia selama 14.000 tahun. Hal ini membuat mereka sangat peka terhadap suara dan intonasi manusia. Anjing sudah menunjukkan ketertarikan terhadap suara manusia sejak usia 8 minggu.
 
Beberapa anjing, seperti Chaser, seekor border collie yang dijuluki "anjing terpintar di dunia," bahkan mampu memahami lebih dari 1.000 kata. Dalam penelitian 2011, Chaser dapat membedakan perintah seperti "bawa kaus kaki ke bola" dan "bawa bola ke kaus kaki," menandakan pemahaman dasar tentang sintaksis.
 
Federico Rossano, profesor ilmu kognitif di Universitas California, San Diego, meneliti kemampuan anjing menggunakan papan tombol yang memutar kata-kata tertentu saat ditekan. Dalam penelitian 2024, Rossano menunjukkan anjing merespons bunyi kata-kata, bukan hanya konteks seperti kebiasaan pemiliknya.
 
Dalam studi terhadap 59 anjing, para peneliti memastikan anjing tidak terpengaruh oleh bahasa tubuh manusia dengan mengenakan headphone. Hasilnya, anjing merespons kata-kata terkait "di luar," "bermain," dan "makanan" dengan signifikan, dibandingkan dengan kata-kata acak.
 
Rossano kini menyelidiki apakah anjing dapat menggunakan tombol untuk merujuk pada orang atau benda yang tidak ada di sekitar mereka, serta apakah mereka mampu menggabungkan tombol untuk merujuk pada objek yang tidak dikenal. Jika terbukti, ini akan menandakan proses kognitif yang lebih kompleks.
 
"Saya memulai penelitian ini dengan skeptis, tetapi kini pandangan saya tentang kemampuan bahasa anjing telah berubah 100%," kata Rossano.
 
Penelitian menunjukkan meski primata dan anjing belum sepenuhnya memahami bahasa manusia, kemampuan kognitif dan cara mereka berkomunikasi jauh lebih kompleks dari yang kita duga. 
 
Seiring perkembangan penelitian, masih banyak misteri tentang seberapa dalam mereka benar-benar memahami makna di balik kata-kata manusia. Namun, satu hal yang pasti, cara hewan berkomunikasi menyimpan keunikan tersendiri yang terus menarik perhatian para peneliti.
(Antariska)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan