COMMUNITY
Mengapa Kucing Lebih Cepat Gemuk saat Sudah Disteril?
Aulia Putriningtias
Rabu 19 Maret 2025 / 13:12
Jakarta: Pawrents, kamu pasti pernah bertanya-tanya mengapa kucing terlihat lebih gemuk setelah dilakukan steril. Ternyata, ada alasannya mengapa anabul (anak bulu) kamu mulai naik berat badannya, loh!
Sterilisasi pada kucing memang begitu penting bagi kesehatan hewan peliharaan ini. Menandai dengan urine, vokalisasi, agresivitas, dan perkelahian, adalah beberapa perilaku tidak diinginkan yang sering ditunjukkan oleh kucing yang tidak disterilkan.
Menurut 1st Choice Nutrition, kucing yang disterilkan bisa menjadi lebih tenang, lebih penyayang. Selain itu, juga tidak mudah kabur atau berkelahi, dan urinnya tidak terlalu berbau.
Setelah sterilisasi, kucing biasanya cenderung bertambah berat badan karena perubahan metabolisme. Kebutuhan energinya secara keseluruhan mengalami penurunan 20 hingga 30 persen.
Baca juga: Pengembang Sediakan Ruang Publik, Bikin Taman Khusus Anabul
Setelah melewati proses sterilisasi, kucing tak lagi terdorong untuk berkembang biak. Melalui sterilisasi, hormon stres dan kawin dari anabul ini akan berhenti. Kucing akan cenderung lebih fokus untuk makan, tidur, dan bermain bersama pemiliknya.
Jika pola makan tidak disesuaikan dengan benar, dan tingkat aktivitas tidak dipertahankan, penambahan berat badan hampir tidak dapat dihindari. Rawannya naik badan kucing perlu memerhatikan juga masalah kesehatan secara bertahap.
Karena kucing akan cenderung terus menerus merasakan lapar, jadi diperlukan pemiliknya mengatur jadwal makan yang cocok. Pentingnya untuk menyediakan makanan dan snack untuk kebutuhan kucing.
Meskipun terlihat menyakitkan dan tidak tega, Pawrents perlu tahu pentingnya sterilisasi pada kucing. Sterilisasi kucing membantu meningkatkan kesejahteraan hidup anabul karena tujuannya mengendalikan populasi kucing, mengurangi jumlah hewan liar yang terlantar di alam liar.
Ketika kucing tak lagi birahi, kebiasaan dan insting untuk berkeliaran ke luar rumah jadi berkurang. Hal ini tentu menurunkan risiko bahaya yang dapat membuat pemiliknya tidak tenang.
Namun, untuk kebiasaan spraying (menyemprotkan urine di sembarang tempat), mungkin masih ada beberapa kucing yang melakukan hal ini. Hal ini dikarenakan memori kebiasaan kucing untuk melakukan spraying masih muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sterilisasi pada kucing memang begitu penting bagi kesehatan hewan peliharaan ini. Menandai dengan urine, vokalisasi, agresivitas, dan perkelahian, adalah beberapa perilaku tidak diinginkan yang sering ditunjukkan oleh kucing yang tidak disterilkan.
Menurut 1st Choice Nutrition, kucing yang disterilkan bisa menjadi lebih tenang, lebih penyayang. Selain itu, juga tidak mudah kabur atau berkelahi, dan urinnya tidak terlalu berbau.
Setelah sterilisasi, kucing biasanya cenderung bertambah berat badan karena perubahan metabolisme. Kebutuhan energinya secara keseluruhan mengalami penurunan 20 hingga 30 persen.
Baca juga: Pengembang Sediakan Ruang Publik, Bikin Taman Khusus Anabul
Setelah melewati proses sterilisasi, kucing tak lagi terdorong untuk berkembang biak. Melalui sterilisasi, hormon stres dan kawin dari anabul ini akan berhenti. Kucing akan cenderung lebih fokus untuk makan, tidur, dan bermain bersama pemiliknya.
Jika pola makan tidak disesuaikan dengan benar, dan tingkat aktivitas tidak dipertahankan, penambahan berat badan hampir tidak dapat dihindari. Rawannya naik badan kucing perlu memerhatikan juga masalah kesehatan secara bertahap.
Karena kucing akan cenderung terus menerus merasakan lapar, jadi diperlukan pemiliknya mengatur jadwal makan yang cocok. Pentingnya untuk menyediakan makanan dan snack untuk kebutuhan kucing.
Apa manfaat sterilisasi pada kucing?
Meskipun terlihat menyakitkan dan tidak tega, Pawrents perlu tahu pentingnya sterilisasi pada kucing. Sterilisasi kucing membantu meningkatkan kesejahteraan hidup anabul karena tujuannya mengendalikan populasi kucing, mengurangi jumlah hewan liar yang terlantar di alam liar.
Ketika kucing tak lagi birahi, kebiasaan dan insting untuk berkeliaran ke luar rumah jadi berkurang. Hal ini tentu menurunkan risiko bahaya yang dapat membuat pemiliknya tidak tenang.
Namun, untuk kebiasaan spraying (menyemprotkan urine di sembarang tempat), mungkin masih ada beberapa kucing yang melakukan hal ini. Hal ini dikarenakan memori kebiasaan kucing untuk melakukan spraying masih muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)