Ilustrasi kucing. DOK Pexels
Ilustrasi kucing. DOK Pexels

Peneliti Ungkap Cara Efektif Komunikasi dengan Kucing, Cobain Yuk!

Renatha Swasty • 08 Mei 2025 09:58
Jakarta: Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang paling banyak diminati karena sifatnya yang mandiri dan menggemaskan. Studi baru mengungkap cara sederhana berkomunikasi dengan kucing lewat metode paling efektif berdasarkan penelitian.
 
Kebanyakan orang sangat senang berinteraksi dengan kucing. Penelitian terbaru menemukan cara terbaik berkomunikasi dengan kucing yang membuat mereka lebih cepat nyaman dan mendekat kepada kita.
 
Dikutip dari laman sciencealert.com, sebuah penelitian mengungkapkan cara terbaik berkomunikasi dengan kucing adalah melalui bahasa tubuh dan isyarat yang menyerupai perilaku alami mereka. Salah satu metode paling efektif adalah memperlambat kedipan mata, yang dianggap oleh kucing sebagai tanda persahabatan dan tidak mengancam.

Selain itu, menggunakan nada suara yang lembut dan memberikan perhatian secara konsisten dapat membantu membangun ikatan lebih dalam antara manusia dan kucing. Penelitian dari tahun 2020 menemukan teknik lebih sederhana untuk berkomunikasi dengan kucing, yaitu hanya perlu dengan lebih banyak tersenyum kepada mereka.
 
Bukan dengan cara manusia yang memamerkan gigi, tetapi dengan cara kucing. Senyum dengan cara kucing adalah dengan menyipitkan mata dan mengedipkan mata secara perlahan. Dengan mengamati interaksi kucing dan manusia, ilmuwan memastikan ekspresi ini membuat kucing, baik yang sudah dikenal maupun yang masih asing, menjadi lebih mudah dekat dan terbuka dengan manusia.
 
“Sebagai seseorang yang telah mempelajari perilaku hewan dan juga pemilik kucing, senang sekali bisa menunjukkan bahwa kucing dan manusia bisa berkomunikasi dengan cara ini,” kata Karen McComb, seorang psikolog dari University of Sussex.
 
McComb mengatakan cara ini sudah diduga oleh banyak pecinta kucing dan ia merasa sangat senang karena dapat menemukan buktinya. Apabila kamu pernah bermain dan menghabiskan waktu cukup lama dengan kucing, kamu mungkin pernah melihat ekspresi 'mata tertutup sebagian' pada wajah mereka disertai dengan kedipan lambat.
 
Ekspresi ini mirip dengan bagaimana mata manusia menyipit ketika tersenyum dan ekspresi ini biasanya ditunjukkan ketika kucing merasa senang dan rileks. Ekspresi ini ditafsirkan sebagai semacam senyuman kucing.
 
Sebuah tim psikolog merancang dua eksperimen untuk menentukan apakah kucing berperilaku berbeda terhadap manusia yang berkedip lambat. Pada percobaan pertama, para pemilik kucing berkedip lambat pada 21 kucing dari 14 rumah tangga berbeda.
 
Setelah kucing merasa nyaman dan tenang di satu tempat di lingkungan rumah mereka, para pemilik diinstruksikan untuk duduk sekitar 1 meter jauhnya dan mengedipkan mata secara perlahan ketika kucing melihat mereka. Kamera merekam wajah pemilik dan kucing, dan hasilnya dibandingkan dengan bagaimana kucing berkedip tanpa interaksi manusia.
 
Hasilnya menunjukkan kucing lebih cenderung mengedipkan mata secara perlahan ke arah manusia setelah manusia mengedipkan mata ke arah mereka, dibandingkan dengan kondisi tanpa interaksi.
 
Percobaan kedua melibatkan 24 kucing dari delapan rumah tangga yang berbeda. Kali ini, bukan pemiliknya yang berkedip, melainkan para peneliti yang tidak pernah melakukan kontak dengan kucing tersebut. Sebagai kontrol, kucing-kucing tersebut direkam saat merespons kondisi tanpa kedipan, yaitu ketika manusia menatap kucing tanpa mengedipkan mata.
 
Baca juga: 'Kucing Oren' Dianggap Barbar, Apakah Warna Tubuh Menentukan Karakternya?

 
Para peneliti melakukan proses kedipan lambat yang sama dengan percobaan pertama, dengan menambahkan tangan yang terulur ke arah kucing. Dan mereka menemukan kucing tidak hanya cenderung membalas kedipan, tetapi mereka juga lebih cenderung untuk mendekati tangan manusia setelah manusia berkedip.
 
“Penelitian ini adalah yang pertama yang secara eksperimental menyelidiki peran kedipan lambat dalam komunikasi kucing-manusia,” kata McComb.
 
“Dan ini adalah sesuatu yang dapat Anda coba sendiri dengan kucing Anda sendiri di rumah atau dengan kucing yang Anda temui di jalan. Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan ikatan yang Anda miliki dengan kucing. Cobalah menyipitkan mata Anda ke arah mereka seperti yang Anda lakukan saat tersenyum santai, diikuti dengan memejamkan mata selama beberapa detik. Anda akan mendapati bahwa mereka akan merespons dengan cara yang sama, dan Anda bisa memulai semacam percakapan.”
 
Anjing mungkin jauh lebih antusias dalam menunjukkan sikapnya ketimbang kucing, tetapi berita ini bukanlah hal mengejutkan bagi para pecinta kucing. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kucing jauh lebih selaras dengan manusia teman serumah mereka ketimbang yang diperkirakan sebelumnya dan membandingkan mereka dengan anjing adalah hal sia-sia.
 
Misalnya, kucing akan selalu merespons dengan baik terhadap manusia yang mau menerima mereka. Bila kamu mendapati kucing bersikap kaku, itu mungkin masalahnya ada pada cara kita mendekatinya dan bukan pada kucingnya.
 
Demikian juga, kucing suka mencerminkan ciri-ciri kepribadian manusia yang tinggal bersamanya. Hal ini mungkin berkaitan dengan bagaimana kucing tampaknya dapat memahami ketika pemilik mereka sedang sedih. Mereka juga dapat mengenali nama mereka (meskipun sering mengabaikannya). Ini menunjukkan ikatan mereka dengan manusia ternyata sangat dalam.
 
Masih sulit untuk diketahui alasan mengapa kucing mengedipkan mata secara perlahan ke arah manusia dengan cara ini. Tindakan ini sering diartikan sebagai cara memberi sinyal niat baik, karena diduga, kucing merasakan ancaman ketika manusia melakukan tatapan terus-menerus tanpa sebuah kedipan.
 
Namun, bisa juga kucing mengembangkan ekspresi ini karena manusia meresponsnya secara positif. Pada hewan yang sudah didomestikasi, seringkali sulit untuk memastikan alasannya.
 
Yang pasti, kedipan lambat ini tampaknya membantu membangun hubungan yang baik. Dan itu adalah hal penting untuk diketahui. Mempelajari cara meningkatkan hubungan kita dengan hewan yang penuh teka-teki ini juga bisa menjadi cara memperbaiki kesehatan emosional mereka.
 
“Memahami cara positif interaksi antara kucing dan manusia dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kucing, memperbaiki kesejahteraan kucing, dan memberi kita lebih banyak informasi tentang kemampuan sosial-kognitif dari spesies yang kurang banyak diteliti ini,” kata psikolog Tasmin Humphrey dari University of Sussex.
 
“Temuan kami berpotensi digunakan untuk menilai kesejahteraan kucing di berbagai tempat, termasuk di klinik dokter hewan dan tempat penampungan. Apakah kamu akan mencobanya? (Alfi Loya Zirga)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan