"Ini sekaligus informasi untuk rekan sekalian, program vaksin Merah Putih alhamdulillah terus kita dorong," kata Nizam dalam Serah Terima Penggunaan Mobile Vaccinator Ditjen Dikti kepada Pemprov DKI, Selasa, 6 Juli 2021.
Dia pun membeberkan perkembangan vaksin Merah Putih yang turut diracik di Universitas Airlangga (Unair) itu. Nizam menyebut jika Vaksin Merah Putih telah masuk pada fase pre-klinis.
"Di Unair sudah pada pre-klinis terus meningkat untuk maju ke proses uji klinis mudah-mudahan ini segera berhasil," ujar Nizam.
Baca: Penelitian Terbaru AstraZeneca Klaim Beri Perlindungan Jangka Panjang
Nizam pun berharap pengembangan yang dilakukan di Unair tersebut sesuai harapan. Mengingat, pembuatan Vaksin Merah Putih berbasis virus yang ada di Indonesia.
"Karena vaksin yang dikembangkan di Unair itu basisnya adalah virus lokal diharapkan bisa lebih ampuh, efikasinya lebih tinggi di dalam mengatasi pandemi di Tanah Air," tutur Nizam.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Amin Soebandrio berharap Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan vaksin Merah Putih dapat terbit dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juni 2022. Hal itu diperkirakan melalui jadwal uji praklinis dan uji klinis yang telah dirancang.
"Emergency Use Authorization bisa diperoleh di akhir Juni 2022," kata Amin dalam Rapat Kerja di Komisi IX, Rabu 10 Maret 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News