Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron. Foto:  YouTube
Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron. Foto: YouTube

Kemenristek/BRIN Bakal Bangun Pusat Laboratorium Vaksin Nasional

Ilham Pratama Putra • 18 November 2020 15:17
Jakarta:  Kementerian Riset Teknologi dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) berencana membangun Pusat Laboratorium Vaksin Nasional.  Hal ini guna mempercepat dan membangun kolaborasi dalam pembuatan vaksin dalam negeri.
 
"Kita ingin membangun pusat laboratorium vaksin nasional. Nah ini sedang digarap ya," kata Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron melalui siaran YouTube KemkominfoTV dalam acara Vaksin dan Pembangunan Kesehatan Indonesia, Rabu, 18 November 2020.
 
Ghufron mengatakan, pusat laboratorium itu akan menjadi bagian dari Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). Ghufron juga berharap lembaga penelitian lain ikut berkontribusi.

"Kita berharap Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman berkontribusi besar di sana. Selain itu juga pusat penelitian Perguruan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). dan lain-lainnya untuk bisa memanfaatkan supaya Indonesia ini punya satu bentuk kerja sama yang baik," ujarnya.
 
Baca juga:  Vaksin Covid-19, Antara Kesehatan dan Kepentingan Ekonomi Negara
 
Karena melibatkan banyak pihak, termasuk perguruan tinggi, Ghufron kembali mengingatkan pentingnya triple helix. Atau kolaborasi antara peneliti dari akademisi, pemerintah dan akademisi.
 
"Tanpa satu kerja sama yang bagus di antara tiga pihak ini tidak akan ada hasil yang baik. Dulu pernah pengembangan vaksin tapi ternyata industrinya kurang, sehingga tidak terjadi implementasi," sambung Ghufron.
 
Menurutnya, penelitian sebaik apapun, jika tidak ada triple helix di dalamnya maka inovasi penelitian akan percuma. Bagian terpenting dari inovasi ialah hilirisasi pemanfaatan di masyarakat.
 
"Tidak ada gunanya penelitian bagus tanpa hilirisasi karena tidak ada kerja sama yang bagus peneliti, industri, dan pemerintah," tutup Ghufron.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan