BRIN menyediakan tiga kapal riset bagi instansi yang lolos seleksi. Skema ini guna menggali potensi laut di Indonesia.
"Ada 108 Fakultas Kelautan, kita belum memiliki kesempatan untuk ke laut, padahal 60 persen negara kita didominasi oleh laut," tutur Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers Fasilitasi Hari Layar, Rabu, 9 Maret 2022.
Dia menyayangkan sumber daya di laut tidak digali maksimal. Minimnya penggalian potensi laut dinilai memprihatinkan.
"Kita tahu laut kita memiliki potensi besar. Banyak hal dari kita sebagai negara kepulauan tapi belum mampu eksplorasi kelautan," tutur dia.
Peserta Fasilitasi Hari Layar dapat memanfaatkan kapal riset BRIN untuk akuisisi data atau koleksi spesimen di laut maupun menjalankan proyek penelitian yang telah dicanangkan. Tahun ini, BRIN telah menyeleksi instansi yang akan menjalankan Fasilitasi Hari Layar.
Seleksi dimulai dari penyerahan proposal pada 21-27 Desember 2021. Terdapat lima proposal usulan yang masuk.
Setelahnya, seleksi administrasi pada 27-29 Desember 2021. Sebanyak empat proposal dinyatakan memenuhi syarat.
Kemudian, seleksi substansi dan kelayakan proposal. Dalam seleksi ini akhirnya dipilih tiga proposal yang direkomendasikan untuk berlayar. Pelayaran direncakan pada April 2022.
Berikut penerima program Fasilitasi Hari Layar 2022:
1. Universitas Teknologi SumbawaJudul proposal: Studi Keragaman Aktinomisetes Ekstremofilik Asal Habitat Laut dalam Samudera Hindia di Bagian Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Potensinya sebagai Agen Biodegradasi Limbah Plastik
2. Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN
Judul proposal: Interaksi Laut-Atmosfer Pemicu Badai Ekstrem di Perairan Selatan Indonesia
3. Institut Pertanian Bogor
Judul proposal: Pemetaan Biodiversitas Laut Dengan eDNA Next Generation Biomonitoring serta Hubungannya dengan Pencemaran Lingkungan di Perairan Selat Malaka.
Baca: BRIN Fasilitasi Periset, Dosen, Hingga Mahasiswa Penelitian di Bidang Kelautan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News