Gerhana bulan total super blood moon. Foto: Dok BMKG.
Gerhana bulan total super blood moon. Foto: Dok BMKG.

Peneliti Ungkap Keistimewaan Fenomena Gerhana Bulan Total

Arga sumantri • 26 Mei 2021 14:34
Bandung: Gerhana bulan total tahun ini akan terjadi pada petang nanti. Fenomena ini berlangsung karena matahari, bumi, dan bulan berada pada posisi sejajar akibat bulan bergerak mengelilingi bumi sesuai orbit (garis edar).
 
"Peristiwa gerhana bulan itu (merupakan) peristiwa yang sebetulnya bersiklus, berulang, karena ketiga benda tadi akan bergerak dalam satu keharmonisan," kata peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty mengutip laman ITB, Rabu, 26 Mei 2021.
 
Ia menerangkan, gerhana bulan sebuah fenomena alam yang akan berulang. Saat ini, fenomena tersebut sudah bisa diprediksi, baik soal waktu hingga lokasi terlihatnya gerhana bulan. "Itu sudah sangat bisa diprediksi secara astronomi," ujarnya.

Yatny mengatakan, terdapat tiga jenis gerhana bulan yakni gerhana bulan total, sebagian, dan penumbra. Gerhana bulan akan terjadi dua kali tahun ini, yakni Gerhana Bulan Total (GBT) pada 26 Mei 2021 dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 19 November 2021.
 
Baca: Teknologi Baru GeNose Bisa Deteksi Covid-19 Varian D64G
 
Sementara itu, Astronom Bosscha, Agus Triono menjelaskan, gerhana bulan total terjadi ketika hanya sebagian saja bayangan bumi yang menutupi bulan. Sedangkan, gerhana bulan penumbra sulit dilihat secara kasat mata karena tidak terlalu berbeda dengan bulan purnama.
 
"Terjadinya gerhana bulan tergantung pada konfigurasi bagaimana posisi bulan relatif terhadap bumi dan matahari atau posisi bumi relatif terhadap bulan dan matahari. Disebut (gerhana bulan) total kalau misalnya bayangan (inti) bumi (umbra) secara total menutupi bulan kalau kita lihat dari arah kita, dari sudut pandang kita," jelas Agus.
 
Keistimewaan GBT 26 Mei 2021 adalah terjadi saat bulan berada dalam posisi terdekat dengan bumi karena bentuk orbit bulan terhadap bumi adalah elip, bukan lingkaran sempurna. Hal ini menyebabkan penampakan bulan pada 26 Mei 2021 akan sedikit lebih besar daripada biasanya, dan warnanya akan tampak lebih terang sebelum terjadi GBT. 
 
Baca: Dicabut Izin Edar, Ini Kandungan Obat Covid-19 Lianhua Qingwen
 
Oleh karena itu, kata dia, saat memasuki fase GBT masyarakat dapat melihat perbedaan secara jelas sebelum dan saat terjadi GBT yang akan berwarna kemerahan. Maka dari itu gerhana bulan kali ini disebut sebagai 'Super Blood Moon'.
 
Bulan mulai memasuki fase gerhana (bulan memasuki bayangan umbra bumi) pada pukul 16.44 WIB. Pada saat itu, bulan belum terlihat di wilayah Indonesia bagian Barat karena masih di bawah ufuk, tetapi bulan sudah terbit di wilayah Indonesia bagian Timur. Fase GBT terjadi pada pukul 18.11 WIB dan berlangsung selama 14 menit sehingga pada pukul 18.11-18.29 WIB bulan akan terlihat kemerahan. Gerhana bulan benar-benar berakhir pada pukul 20.49 WIB.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan