"Kalau kita bandingkan dan ternyata tingkat akurasi sangat tinggi atau mendekati PCR Swab, ini merupakan terobosan yang sangat penting," kata Bambang dalam konferensi pers daring, Kamis, 25 Maret 2021.
Sejauh ini, menurutnya tingkat sensivitas dan spesifisitas dari Saliva RT-LAMP Covid-19 sudah sangat baik. Tingkat sensivitasnya 94 persen dan spesifisitas 98 persen.
"Mudah-mudahan Kalbe Farma melakukan pause marketing survey, artinya terus melakukan pengamatan dan pengujian pada validitas alat ini. Artinya membandingkan hasil pemeriksaan RT-LAMP saliva dengan PCR swab," ungkap Bambang.
Baca: Saliva RT-LAMP Deteksi Covid-19 Pakai Air Liur, Hasil Keluar 1,5 Jam
Menurut Bambang, terobosan ini akan mampu meningkatkan kemampuan testing dan tracing di Indonesia. Namun, tentu tidak akan menggantikan PCR test yang merupakan gold standar.
Setidaknya, kata Bambang, Saliva RT-LAMP bisa menjadi alternatif ketika seseorang harus menjalani rapid antigen dengan metode PCR atau swab. Menurutnya banyak orang tidak nyaman ketika dicolok hidungnya dan mulutnya dalam tes rapid antigen PCR atau swab.
"RT-LAMP saliva ini bisa menjawab dan ini mudah-mudahan dapat membuat orang lebih mau untuk diperiksa, tidak takut lagi dicolok," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News