"Saya sebagai Menristek menginginkan tim GeNose melakukan penelitian post marketing. Menurut saya ini sangat penting," kata Bambang dalam konferensi pers daring Inovasi GeNose, Jumat, 15 Januari 2021.
Bambang menilai penelitian lanjutan diperlukan untuk mencari tahu respons masyarakat terhadap alat tersebut. Post-marketing juga dapat melihat dan memastikan efektivitas GeNose di tengah masyarakat.
"Terutama kita sangat ingin memastikan alat ini lebih akurat dibandingkan alat skrining yang lain, ini sangat penting. Ini hanya bisa dilakukan saat evaluasi penelitian post-marketing," jelas dia.
Baca: Menristek Minta Standar Biaya Tes Covid-19 GeNose Disepakati
Penelitian lanjutan bisa jadi bagian upaya penyempurnaan terhadap GeNose. Agar, kelemahan yang ada pada GeNose bisa diperbaiki.
Sebelumnya, Ketua tim pengembang GeNose, Kuwat Triyana mengaku sedang menjalankan proses post-marketing tersebut. Post-marketing itu dia lakukan untuk memperbaiki hal-hal kecil yang sifatnya standarisasi alat.
"Jadi dipastikan 100 alat uji itu semua sama, jaminan keseragaman. Bukan disuruh oprek lagi, tapi misal ada sparpartnya saja diganti satu atau softwarenya diganti sedikit. Itu justru media untuk improvement," terang Kuwat kepada Medcom.id, Selasa, 5 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News