Chitomask, masker antibakteri dan antivirus karya mahasiswa Unair. Foto: Dok. Unair
Chitomask, masker antibakteri dan antivirus karya mahasiswa Unair. Foto: Dok. Unair

Mahasiswa Unair 'Sulap' Limbah Udang Jadi Chitomask si Masker Antivirus

Citra Larasati • 22 Juli 2021 08:09

Lebih lanjut, tim Chitomask menyebut beberapa keunggulan kitosan, antara lain senyawanya tidak beracun, tidak mengandung protein pemicu alergi, sebagai bahan alami yang biokompatibilitas, bioaktivitas dan keamanan biologis yang tinggi. 
 
Tim juga turut mendukung beberapa ketercapaian SDGs, salah satunya SDGs ke-14 mengenai life below water yang mencegah segala bentuk polusi kelautan.  Menurut CEO Chitomask #LindungiKamudanBumimu, dampak kesehatan dan lingkungan harus secara simultan ditangani bersama, artinya tidak dianggap satu lebih penting daripada yang lain.
 
“Semoga ke depannya masyarakat bisa bijak dalam bersikap, meskipun dalam fase yang menghantam seperti pandemi. Harus diingat kita hidup berdampingan dengan lingkungan. Pandemi bisa saja selesai, tetapi jangan sampai lingkungan menimbulkan persoalan baru,” ujar Ardelia.

Produk dengan tagline #LindungiKamudanBumimu memiliki kisaran harga mulai Rp15.000 hingga Rp32.000. Pada tanggal 18 hingga 25 Juli 2021 Chitomask akan melakukan soft launching dengan menawarkan harga yang jauh lebih hemat. 
 
Sebagai informasi, bagi kalian yang berkenan membeli maskernya bisa order di https://shopee.co.id/Chitomask_filtermasker dan tokopedia.com/Chitomask
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan