“Indonesia setidaknya membutuhkan biaya Rp2,9 triliun untuk melakukan diagnosis 1 juta kasus tuberkulosis,” ujar Bachti saat menyampaikan orasi ilmiah “Upaya meningkatkan Akses Diagnosis Tuberkulosis untuk Eliminasi TB di Indonesia” pada Upacara Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar Bidang Ilmu Infeksi dikutip dari laman unpad.ac.id, Kamis, 25 Juli 2024.
Bachti menuturkan anggaran nasional untuk pengentasan tuberkulosis di Indonesia baru sekitar Rp3 triliun. Anggaran tersebut untuk pencarian kasus aktif, biaya obat, sumber daya manusia, dan proses operasional lainnya.
Dia menuturkan angka Rp2,9 triliun tersebut berdasarkan penghitungan estimasi biaya penemuan kasus aktif berdasarkan hasil riset Bachti dan tim. Pada 2016-2018, Bachti dan tim melakukan riset Intensified Case Finding terhadap kasus tuberkulosis di wilayah Bogor.
Survei dilakukan kepada 5.778 pengunjung puskesmas di wilayah Bogor. Seluruh responden dilakukan dengan beberapa tahap diagnosis TB, yaitu melalui wawancara, foto rontgen dada, serta uji sampel dahak dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Hasilnya, tim menemukan 917 pasien bergejala TB. Setelah pemeriksaan TCM, ditemukan 136 kasus terkonfirmasi tuberkulosis atau sekira 3,5 persen dari total pasien bergejala.
“Angka ini kira-kira bisa lima kali lebih tinggi dari angka prevalensi di Indonesia,” ujar dia.
Sementara itu, dari total pasien tidak bergejala, tim juga menemukan sekitar 54 kasus atau 1,1 persen yang terkontaminasi tuberkulosis. Ketua Pusat Riset Perawatan dan Pengendalian Penyakit Infeksi Unpad tersebut menjelaskan total biaya pemeriksaan TCM untuk 917 pasien bergejala sebesar Rp169 juta.
Sementara itu, total biaya pemeriksaan rontgen dan TCM untuk 4.865 pasien tidak bergejala memerlukan biaya Rp443,5 juta. Apabila digabungkan, total biaya yang diperlukan sebesar Rp613,2 juta atau sekira Rp2,9 juta untuk setiap kasus yang ditemukan.
Bachti menuturkan bila diimplementasikan secara nasional untuk 1 juta kasus TB yang dikejar, Indonesia setidaknya memerlukan biaya sebesar Rp2,9 triliun. Biaya ini hanya untuk diagnosis.
“Dari hitung-hitungan ini kita bisa melihat jelas bahwa kita belum mampu implementasikan pencarian kasus aktif secara jelas dan masif,” kata Bachti.
Baca juga: Kemenkes Imbau Pemberian Vaksin BCG untuk Anak demi Tekan Angka TB |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id