Burung Wiwik Kelabu. DOK IPB
Burung Wiwik Kelabu. DOK IPB

Mengenal Burung Wiwik Kelabu, Benarkah Mitos Penanda Kematian?

Renatha Swasty • 28 Oktober 2025 14:31
Jakarta: IPB University dikenal sebagai kampus biodiversitas yang memiliki keanekaragaman burung. Berbagai jenis burung dapat ditemukan, salah satunya adalah burung wiwik kelabu (Cacomantis merulinus).
 
Burung wiwik kelabu dering dikaitkan dengan tanda kematian. Apakah benar? Yuk simak penjelasannya berikut ini. 
 
Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Yeni A Mulyani, menjelaskan wiwik kelabu termasuk burung unik. Burung yang termasuk dalam keluarga Cuculidae ini tidak membuat sarang sendiri untuk bertelur, melainkan menitipkan telurnya di sarang burung lain (brood parasitism).

“Wiwik kelabu membiarkan induk burung lain mengerami dan merawat anaknya hingga mandiri. Ini adalah perilaku yang jarang ditemui pada burung lain, yang biasanya membangun sarang, mengerami telurnya, dan merawat anak-anaknya sendiri,” ujar dosen ahli ekologi dan konservasi burung ini melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Oktober 2025. 
 
Salah satu hal yang menarik, burung wiwik kelabu jarang terlihat, tetapi suaranya sering terdengar. Suara khasnya melahirkan mitos di kalangan masyarakat yang menganggapnya sebagai tanda kematian. 
 
“Yang namanya mitos, mitos saja, padahal tidak begitu,” tegas dia. 
 
Yeni menuturkan keanekaragaman hayati yang tinggi membuat Kampus IPB Dramaga menjadi rumah bagi burung wiwik kelabu. Ada 13 teritori yang tersebar di berbagai area kampus, di antaranya di Kebun Pendidikan Cikabayan dan area arboretum.
 
Berdasarkan hasil penelitian bersama mahasiswanya, Yaumud Raiyardhi, perjumpaan burung wiwik kelabu terbanyak di Asrama Putri dan Gymnasium IPB University yang termasuk tipe habitat perumahan. Terbanyak kedua di sekitar Danau LSI yang termasuk pada habitat tepi lahan basah. Terbanyak ketiga pada tegakan karet yang berlokasi di antara Perumahan Dosen dan Danau SDGs.
 
“Wiwik kelabu lebih menyukai tempat-tempat yang menyediakan sumber makanan bagi mereka, yaitu serangga. Oleh karena itu, keberadaannya sangat tergantung pada lingkungan yang memiliki banyak serangga, baik di pekarangan, tepi hutan, ataupun kebun,” kata dia. 
 
Keberadaan burung wiwik kelabu di IPB Dramaga menunjukkan kampus ini merupakan tempat ideal bagi burung-burung seperti wiwik kelabu untuk bertahan hidup. Dengan adanya pembukaan lahan di luar kampus yang mengurangi habitat burung, kampus menjadi tempat perlindungan bagi berbagai jenis burung, termasuk wiwik kelabu, yang mencari sarang di tempat-tempat yang aman.
 
Yeni mengungkap tantangan menjaga keberadaan burung-burung di kampus. Ia menyoroti pentingnya menjaga habitat alami dan meminimalkan gangguan terhadap burung-burung tersebut. 
 
Meskipun ada upaya pemeliharaan oleh IPB University dengan menjaga sebagian besar lahan tetap terbuka, gangguan dari manusia seperti penangkapan burung masih menjadi masalah.
 
“Agar keberadaan wiwik kelabu dan burung lainnya di Kampus IPB Dramaga tetap terjaga, perlu ada keterlibatan masyarakat sekitar kampus dalam upaya konservasi. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, pelarangan penangkapan burung, dan pemeliharaan habitat alami harus dilakukan secara intensif oleh IPB University,” kata dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan