bajing kelapa (Callosciurus notatus) lho. Ini adalah mamalia kecil yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam.
Gerakannya yang lincah sering terlihat di antara ranting pohon, seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan hijau kampus. “Bajing kelapa bukan hanya penghuni pepohonan, tetapi juga indikator penting bahwa ekosistem Kampus IPB masih sehat,” ujar Pakar Ekologi Satwa Liar IPB University, Abdul Haris Mustari, melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Oktober 2025.
Satwa liar yang termasuk dalam Ordo Rodentia ini dikenal memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap berbagai tipe habitat, mulai dari hutan primer, hutan sekunder, kawasan perkebunan, hingga lingkungan yang telah dipengaruhi aktivitas manusia. Meski dikenal dengan sebutan bajing kelapa, hewan ini memiliki pola makan yang jauh lebih beragam.
“Selain kelapa, mereka juga senang mengonsumsi buah pepaya, pisang, nangka, cempedak, hingga matoa,” beber Haris.
Bajing kelapa juga memakan berbagai jenis buah beringin (Ficus hispida, F. racemosa, F. benjamina), buah kibolong (Cecropia peltata), hingga buah pinus (Pinus merkusii) dan kayu afrika (Maesopsis eminii) yang tumbuh di sekitar hutan kampus. Keanekaragaman sumber pakan tersebut membuat bajing kelapa mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan, baik alami maupun buatan.
Melalui aktivitas makannya, bajing kelapa turut membantu penyebaran biji dan regenerasi pohon secara alami. “Mamalia kecil ini berperan sebagai agen penyebar benih. Jadi, keberadaannya sangat penting untuk menjaga regenerasi hutan kampus,” ujar dia.
Menariknya, populasi bajing kelapa juga banyak ditemukan di kawasan dengan aktivitas manusia yang padat, seperti perumahan dosen, Kampus IPB Dramaga. Hal ini membuktikan kemampuan adaptasi luar biasa terhadap lingkungan urban.
“Sebelum kampus berdiri, mereka sudah ada di sini. Bajing kelapa justru mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan,” ungkap Haris.
Meski populasinya cukup tinggi, bajing kelapa tidak berpotensi menimbulkan ledakan populasi karena masih dikendalikan oleh predator alami seperti musang, kucing hutan, ular, burung elang, dan burung hantu. Keberadaannya bersama satwa lain di kampus menjadi penanda alam dan manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis.
“Berjalan pagi di kampus, melihat pepohonan rindang dan bajing berlari di dahan, itu pemandangan yang istimewa,” tutur Dr Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id