Saat ini, komunitas seni budaya Jatiwangi Art Factory sedang menginisiasi pembuatan hutan baru dari lahan sawah tadah hujan di Majalengka, Jawa Barat.
“Rancangan desain yang digodok harus mencakup tujuan pembangunan hutan sejelas mungkin," kata Yayat dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat, 23 Desember 2022.
Dia menjelaskan komposisi jenis, desain pola tanam, tata ruang atau zonasi, dan sarana prasarana pendukung sesuai tujuan pengelolaan harus termaktub dalam rancangan tersebut. Penyusunan rancangan sebaiknya digodok ahli yang sudah kaliber di ranahnya.
Selanjutnya, pengondisian lahan. Yayat mengatakan lahan sawah umumnya memiliki tipe tanah inceptisol. Tanah ini memiliki karakteristik kembang susut yang tinggi. Dia menyebut tanah akan mengembang di musim hujan, kemudian di musim kering akan menyusut dan didapati retakan-retakan cukup besar.
Yayat menjelaskan tanah sawah yang diolah intensif dengan pemupukan urea misalnya, akan memiliki kandungan gas metana di tanah yang sangat tinggi, lumpur tanah yang menutupi juga semakin tebal.
“Kondisi tanah yang demikian, kurang cocok ditanami dengan tanaman tahunan atau kayu-kayuan. Jika terjadi retakan tanah, tanaman akan terusik sehingga menimbulkan kematian,” jelas dia.
Sebelum penanaman hutan dimulai, berikan jeda untuk penanaman pohon. Jeda tersebut minimal dalam kurun satu tahun agar tanah sawah mengering, kandungan metana lenyap, dan tidak ada lagi genangan air.
“Jika memungkinkan, lahan sawah sebaiknya diurug dengan lapisan tanah atau topsoil setebal 60 sentimeter hingga menyelimuti seluruh permukaannya. Untuk menghemat biaya, pengurugan ini bisa diberikan hanya pada setiap lubang tanam,” ujar Yayat.
Tahap selanjutnya, menyiapkan bibit tanaman hutan sesuai jenis dalam rancangan awal. Pembibitan dapat dilakukan dengan diseminasi atau membeli dari penangkar tanaman.
Yayat mengatakan bibit yang bagus ialah yang telah siap ditanam di lapangan dengan tinggi tanaman berkisar 1-2 meter. Saat penanaman, sebaiknya dibubuhi pupuk organik yang melimpah.
Adapun untuk pemeliharaan tanaman ketika masih muda, usia 1-3 tahun, dilakukan penyulaman, pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit tanaman. Sementara itu, pada tanaman dewasa, pemeliharaan dengan pemangkasan dan penjarangan.
Baca juga: Peneliti ITB Kembangkan Sistem Deteksi Jalan Rusak Berbasis IoT |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id