Tidur/Unsplash.com
Tidur/Unsplash.com

Bangun Tidur Sebelum Alarm Bunyi Bukan Kebetulan, Ini Kata Sains

Citra Larasati • 13 Desember 2025 16:00
Jakarta: Sobat Medcom, pernahkah kamu mengalami bangun beberapa menit sebelum alarm berbunyi? Mata tiba-tiba terbuka tanpa ada suara atau tanda apapun, seolah tubuh sudah tahu saatnya bangun. 
 
Fenomena ini ternyata bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil kerja jam biologis tubuh yang sangat presisi dalam mengatur waktu tidur dan bangun kita. Melansir dari laman Science Alert, fenomena bangun sebelum alarm ini merupakan bukti nyata bahwa tubuh manusia memiliki sistem pengatur waktu internal yang luar biasa akurat.
 
Sistem ini mengatur kapan kita merasa mengantuk dan kapan kita merasa segar sepanjang hari.

Jam Biologis Tubuh Bekerja Otomatis

Di dalam otak manusia terdapat sekelompok kecil neuron yang disebut suprachiasmatic nucleus atau sering disebut sebagai jam utama tubuh. Neuron ini bertugas melacak waktu dengan mengoordinasikan ritme internal seperti ritme sirkadian yang selaras dengan siklus 24 jam untuk mengatur berbagai hal seperti tidur, suhu tubuh, rasa lapar, dan pencernaan.

Ritme sirkadian berperan dalam menentukan kapan tubuh merasa mengantuk dan waspada setiap harinya. Selain itu, jam biologis ini diatur secara alami oleh tubuh, sehingga wajar jika setiap orang memiliki perbedaan preferensi waktu tidur dan bangun.
 
Hal ini yang menjelaskan mengapa sebagian orang tergolong morning person yang terbiasa bangun pagi dan tidur lebih awal, sementara yang lain termasuk night owl yang cenderung begadang dan bangun lebih siang.

Hormon yang Membangunkan Tubuh

Rutinitas tidur dan bangun yang teratur, pola makan, serta olahraga akan memprogram jam utama tubuh sehingga mulai memprediksi kapan perilaku-perilaku tersebut akan terjadi setiap harinya. Jam biologis kemudian mulai melepaskan sejumlah hormon terkait sesuai dengan jadwal yang sudah dipelajarinya.
 
Contohnya, saat kita bangun di pagi hari, tubuh mengalami fenomena yang disebut "cortisol awakening response." Hal ini adalah lonjakan signifikan hormon kortisol yang diyakini membantu seseorang mempersiapkan diri untuk menghadapi hari dan merasa berenergi. 
 
Bagi orang yang memiliki waktu bangun yang sangat konsisten dan terpapar cahaya pagi secara rutin, jam utama tubuh akan mempelajari kapan mereka biasanya bangun.  Lantas, apakah fenomena bangun sebelum alarm ini menandakan kondisi tubuh yang baik atau justru sebaliknya? Ini penjelasannya
 
Jawabannya bergantung pada bagaimana perasaan setelah terbangun. Jika Sobat Medcom kerap bangun beberapa menit sebelum alarm dan merasa segar serta cukup istirahat, hal ini menjadi tanda bahwa ritme sirkadian bekerja dengan optimal. Jam biologis telah terbiasa dengan rutinitas harian dan mampu mengantisipasi waktu bangun, sehingga proses peralihan dari tidur ke kondisi sadar berlangsung lebih mulus.
 
Namun, sebaliknya apabila Sobat Medcom terbangun lebih awal tetapi merasa lemas, gelisah, atau tidak bertenaga, kondisi ini bisa mengindikasikan kualitas tidur yang kurang baik. Ritme tubuh mungkin belum sepenuhnya tersinkronisasi, terutama jika jadwal tidur dan bangun tidak konsisten.
 
Padahal, keteraturan waktu tidur sangat penting agar jam internal tetap selaras dengan perubahan alami lingkungan, seperti cahaya dan suhu. Jadwal tidur-bangun yang teratur akan membantu tubuh melacak waktu dan dapat mengajarkan tubuh untuk memprediksi kapan saatnya bangun.
 
Sebaliknya, jadwal tidur yang tidak teratur dapat membingungkan ritme internal tubuh ini yang menyebabkan rasa kantuk dan kesulitan berkonsentrasi serta melakukan tugas-tugas mental. Karena itu, tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan dan produktivitas seseorang.
 
Nah, itulah ulasan mengenai fenomena bangun sebelum alarm berbunyi yang ternyata bukan sekadar kebetulan semata. Semoga bermanfaat ya! (Bramcov Stivens Situmeang)Baca Juga :
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan