"BATAN berada dalam task force (satuan tugas) riset pengembangan obat dan vaksin. Termasuk dalam task force tersebut adalah pengembangan antiserum," kata Kepala BATAN, Anhar Riza Antariksawan dikutip dari Antara, Kamis, 30 April 2020.
Serum atau plasma konvaselen dan antiserum IgY itu akan digunakan untuk imunisasi pasif pasien positif covid-19. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyembuhan pasien.
IgY yang hanya ada pada unggas seperti ayam adalah imunoglobulin Y yang sama fungsinya dengan imunoglobulin G (IgG) pada mamalia. Konsorsium covid-19 yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional mengembangkan serum dan antiserum IgY untuk penanganan pasien covid-19.
Baca juga: ITS Rancang Lampu untuk Sterilisasi Covid-19
BATAN merupakan bagian dari konsorsium yang utamanya bertugas melakukan sterilisasi produk seperti anti-serum. "Sterilisasi dilakukan sekitar akhir bulan Mei jika semua berjalan lancar, karena ada beberapa langkah yang berurutan. Misalnya untuk pemberian antigen virus covid-19 ke ayam perlu teknik tersendiri, apa perlu adanya booster atau pengulangan suntikan, kemunculan IgY di telur ayam, isolasi, dan seterusnya," kata Peneliti Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Mukh. Syaifudin.
BATAN saat ini berada pada tahap merancang penjajakan optimalisasi dosis sinar gamma yang efektif untuk menonaktifkan virus tanpa mempengaruhi komponen antigennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News