Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Rektor UNAIR, Mohammad Nasih. Foto: UNAIR
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Rektor UNAIR, Mohammad Nasih. Foto: UNAIR

Vaksin Merah Putih yang Digagas Unair Dilirik Banyak Investor

Citra Larasati • 11 Maret 2022 23:40
Jakarta:  Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Mohammad Nasih mengungkapkan, bahwa Vaksin Merah Putih yang digagas UNAIR telah menarik banyak investor. Sehingga dalam perjalanannya dibutuhkan dukungan banyak pihak.
 
Nasih mengatakan, vaksin Merah Putih menjadi salah satu produk inovasi UNAIR yang mendukung program hilirisasi industri di Indonesia.  “Vaksin Merah Putih UNAIR sudah menarik perhatian untuk investasi. Kawan-kawan Biotis harus berinvestasi sampai denganRp2,1 triliun untuk bisa memproduksi Vaksin Merah Putih. Artinya, kreasi-kreasi ini ditangkap investor untuk menanamkan uangnya,” kata Nasih, dalam acara Leader Talk, Jumat, 11 Maret 2022.
 
Nasih berharap, iklim investasi di Indonesia akan terus membaik. Menurutnya, investasi merupakan program jangka panjang dan membutuhkan sistem yang kondusif. “UNAIR akan berkontribusi untuk mendorong banyak investasi, khususnya pascapandemi, dengan kreasi para Ksatria Airlangga,” ucapnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.  Luhut meminta bantuan perguruan tinggi merealisasikan keberhasilan program hilirisasi industri.
 
Ia berharap, Rektor UNAIR mengajak mahasiswa pascasarjana melihat industrialisasi yang sedang berjalan di beberapa kabupaten di Indonesia.  “Harapannya kita dapat membangun industri yang lebih maju, seperti baterai dari nikel yang menyuplai tenaga mobil listrik,” ungkap Luhut.
 
Baca juga:  Ingin Jadi Relawan Vaksin Merah Putih? Ini Syaratnya!
 
Perihal transformasi ekonomi pasca pandemi, menurut Luhut hanya dapat direalisasikan dengan kualitas SDM yang berkualitas. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak sekali potensi di human capital, namun kualitas pendidikan yang kurang dibenahi menjadi faktor penghambat.
 
Oleh karena itu Indonesia menggelontorkan banyak beasiswa dan kerja sama pendidikan tinggi Indonesia dengan luar negeri, terutama di bidang sains, agar kualitas SDM semakin meningkat. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan