Plt Dirjen Diktiristek Nizam dalam acara Anual Seminar WCP. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Plt Dirjen Diktiristek Nizam dalam acara Anual Seminar WCP. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra.

Ini Faktor Penyebab Lahirnya Jurnal Predator

Ilham Pratama Putra • 09 Desember 2021 14:39
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengakui saat ini masih terdapat jurnal predator atau jurnal abal-abal. Jurnal predator diyakini lahir karena kebutuhan peneliti akan publikasi.
 
"Jadi hukum ekonomi lah, jadi ada permintaan di situ ada penawaran, yang penawaran ini kalau kemudian hanya melihat dari kacamata ekonomi," tutur Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, dalam Anual Seminar WCP, Kamis, 9 Desember 2021.
 
Biasanya kata Nizam, para peneliti mendapat penawaran menulis jurnal untuk kepentingan tertentu. Hal itu tentu dapat merugikan banyak pihak, terutama peneliti itu sendiri.

Untuk mengatasi hal tersebut, Nizam menyebut akan terus memantau publikasi jurnal. Jika ditemukan praktik jurnal predator, maka pihaknya tak ragu akan membuat laporan ke kepolisian.
 
Baca: Jumlah Publikasi Jurnal Internasional Indonesia Meningkat 600% Dalam 6 Tahun
 
"Yang kita temukan, kita laporkan ke kepolisian untuk ditindak karena itu penipuan pemalsuan," terang dia.
 
Ia menekankan, Jurnal predator juga dapat berdampak pada perguruan tinggi tempat peneliti bernaung. Integritas perguruan tinggi pun turut dipertaruhkan.
 
"Padahal perguruan tinggi itu, integritas. Integritas untuk mengembangkan ilmu dan teknologi dan mendidik para mahasiswa. Jadi kalau seseorang dosen tadi melakukan tadi predatory atau melakukan plagiasi, itu tetap yang paling rugi yang bersangkutan sendiri," tuturnya.
 
Jurnal predator adalah istilah bagi jurnal internasional yang di dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa dipertanggungjawabkan. Jurnal ini juga telah terindikasi dalam definisi Universitas sebagai jurnal yang kualitasnya diragukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan