Menristek Bambang Brodjonegoro.
Menristek Bambang Brodjonegoro.

Kemenristek Ingin Kembangkan Saliva, Sampel Swab dengan Air Liur

Arga sumantri • 27 Januari 2021 20:21

Bambang mengatakan, tujuan pengembangan RT Lamp ini untuk membuat deteksi covid-19 lebih masif. Jika berhasil, kata dia, penggabungan sampel saliva dengan RT Lamp akan menjadi terobosan luar biasa dalam meningkatkan kapasitas testing di Indonesia.
 
"Dengan tetap menjadikan PCR test sebagai gold standar," terangnya.
 
Baca: Inovasi yang Disiapkan Kemenristek untuk Bantu Penanganan Bencana

Kit RT Lamp yang dikembangkan terdiri dari enzim (reverse transcriptase, polymerase), reagent mix (Primer, dNTP, MgSO4), larutan buffer, kontrol positif dan kontrol negatif. Sampel pasien yang digunakan adalah ekstrak RNA pasien. Reaksi Lamp berlangsung pada suhu konstan, sehingga dapat menggunakan alat sederhana yang lazim ada di laboratorium seperti inkubator, water bath, atau heat-block.
 
Teknik deteksinya, reagen-reagen disiapkan untuk menguji sampel yang diperoleh dari hasil swab. Setelah itu, diinkubasi selama satu jam dengan suhu 60 derajat celsius.
 
Kemudian, hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif yang disediakan dalam kit. Apabila sampel tersebut mengandung gen virus, maka terjadi amplifikasi dari gen virus tersebut yang kemudian dideteksi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 
 
Sistem yang dikembangkan adalah berdasarkan kekeruhan dan berdasarkan emisi fluoresensi. Bila tampak adanya kekeruhan atau emisi fluoresensi, maka sampel tersebut positif mengandung gen virus SARS-Cov-2.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan