Kondisi ideal astronomis ini membuat berbagai pertunjukan langit, seperti bulan purnama, hujan meteor, hingga konjungsi planet, terlihat lebih jelas.
Salah satu momen spesial bulan ini adalah Sturgeon Moon atau Bulan Purnama Sturgeon yang bisa dinikmati selama dua malam berturut-turut, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2025. Dilansir dari laman Live Science biasanya, Bulan Purnama hanya bisa disaksikan pada satu malam saja.
Namun, kali ini berbeda karena Bulan Sturgeon mencapai fase puncaknya pada Sabtu, 9 Agustus pukul 03.55 waktu Amerika Timur. Meski puncaknya sudah lewat, pada Senin, 11 Agustus malam ini, Bulan masih tampak bulat penuh.
Secara astronomis, puncak purnama terjadi dua hari lalu, tetapi secara visual Bulan masih terlihat penuh hingga 1–2 malam sebelum dan sesudah puncaknya, karena perbedaan tingkat cahayanya sangat kecil bagi mata manusia.
Waktu terbaik untuk melihat bulan purnama adalah tak lama setelah matahari terbenam, biasanya pada hari ketika bulan secara resmi menjadi purnama. Saat itu, bulan tampak bulat sempurna, bercahaya penuh, dan berada di langit timur ketika langit mulai gelap, sementara pemandangan di depannya masih mendapat cahaya senja.
Menariknya, ada waktu-waktu tertentu ketika bulan purnama bisa dinikmati selama dua malam berturut-turut dengan pemandangan yang sama indahnya. Hal ini biasanya terjadi jika puncak fase purnama jatuh di tengah malam, sehingga malam sebelum dan sesudahnya tampak hampir sama.
Secara umum, bulan terbit sekitar 50 menit lebih lambat setiap harinya karena mengorbit Bumi setiap 29 hari. Namun, pada bulan Agustus, fenomena ini sedikit berbeda, terutama di wilayah belahan Bumi utara.
Posisi bulan yang lebih rendah di langit selatan membuatnya terbit dengan sudut landai dan berada di langit lebih singkat. Akibatnya, selisih waktu terbit dari satu malam ke malam berikutnya menyusut menjadi hanya sekitar 30 menit.
Contohnya, di New York City pada Jumat, 8 Agustus, Sturgeon Moon akan terbit pukul 20.03 ET, hanya satu menit setelah matahari tenggelam. Keesokan harinya, Sabtu, bulan akan terbit pukul 20.32 ET, atau 28 menit setelah matahari tenggelam. Keduanya terjadi saat senja, jadi pastikan cek waktu terbit bulan di daerah masing-masing.
Asal Nama Sturgeon Moon
Melihat bulan purnama bisa dilakukan dengan mata telanjang, tetapi teropong bintang atau teleskop kecil dapat mendukung melihat detail permukaan bulan dengan lebih jelas. Menurut situs TimeandDate, nama “Sturgeon Moon” berasal dari ikan sturgeon yang banyak ditemukan di Danau-Danau Besar Amerika pada waktu ini.Suku Anishinaabeg menyebutnya “Bulan Padi Liar” (Wild Rice Moon). Di wilayah lain Amerika Utara, NASA mencatat bulan ini juga dikenal sebagai “Bulan Jagung Hijau” (Green Corn Moon) atau “Bulan Biji-Bijian” (Grain Moon).
Baca juga: Kenapa Kucing Benci Air? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
Setelah Sturgeon Moon di Agustus, akan ada Bulan Jagung (Corn Moon) pada Minggu, 8 September. Dari beberapa wilayah Asia, Australia, dan Samudra Pasifik, akan terjadi gerhana bulan total yang membuat permukaan bulan berubah kemerahan selama 82 menit. Sudahkah kamu menyaksikannya atau justru baru merencanakannya? (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id