Teknologi ini dirancang untuk memberikan pengalaman koreksi penglihatan yang lebih nyaman, minim invasif, pemulihan cepat, dan hasil visual yang tajam serta stabil. Teknologi sebelumnya, LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah operasi mata untuk mengkoreksi mmasalah penglihatan rabun jauh (myopia).
SiLK menjadi terobosan baru bagi pasien yang ingin bebas dari kacamata dan lensa kontak, dengan teknologi laser berenergi ultra rendah serta presisi sub-mikron yang menjadikan prosedur lebih halus dan efisien. LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah tindakan operasi mata laser untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme (silinder).
Prosedur ini menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan benar di retina dan menghasilkan penglihatan yang lebih jelas tanpa kacamata atau lensa kontak. Efek sampingnya sangat kecil, seperti terjadi kekeringan mata.
Sedangkan SILK (Smooth Incision Lenticule Keratomileusis) merupakan teknologi bedah refraktif canggih dan terbaru untuk mengoreksi mata minus dan silinder yang bekerja dengan membuat sayatan sangat halus untuk mengekstrak "lentikel" (lapisan jaringan kecil) dari kornea,. Prosesnya menghasilkan pemulihan lebih cepat, lebih nyaman, dan risiko mata kering berkurang dibanding LASIK konvensional karena minim sayatan dan energi laser rendah, memungkinkan penglihatan jernih dalam waktu singkat.
Selain itu SiLK adalah prosedur LASIK non-flap, “Artinya tindakan ini tidak membuat flap pada permukaan kornea. Ini adalah teknologi laser generasi terbaru dari Johnson & Johnson Vision. "SiLK mampu membentuk lenticule (jaringan kornea tipis) secara sangat presisi dalam waktu sekitar 16 detik, yang kemudian dikeluarkan melalui sayatan mikro,’” ujar Dr Ricky E Rooroh, SpM pada Webinar hari ini di KMN- Jakarta, Sabtu 6 Desember 2025.
Webinar yang juga dihadiri Dr Rudy Cahyadi, CEO KMN EyeCentre dan Dr. Maya E Suwandono, SpM menekankan. dua metode ini tetap memberikan hasil terbaik pada pasien yang menjalaninya. Lebih jauh dijelaskan oleh Dr Ricky E Rooroh, SiLK dirancang untuk Memberikan penglihatan tajam dan stabil, prosedur yang cepat serta proses pemulihan yang lebih nyaman bagi pasien
“Sebagian besar pasien melaporkan penglihatan mulai membaik keesokan harinya, meskipun waktu pemulihan dapat bervariasi pada setiap individu. Tidak mengherankan meski baru diperkenalkan selama dua bulan terakhir, teknologi SiLK ini sudah bisa diterima dengan baik pasien. Paling tidak ada sekitar 100 pasien yang sudah memanfaat Tindakan lasik dengan teknologi SiLK,” tegas Rudy.
SiLK Tanpa Flap
Berbeda dengan LASIK yang tindakannya dilakukan dengan membuat flap, risiko lebih rendahkarena tidak ada pembuatan flap, risiko komplikasi terkait flap dapat dihilangkan. “Flap adalah lapisan tipis pada kornea yang dikikis pada saat tindakan lasik untuk dibentuk Kembali jaringannya menggunakan laser.
Selain tanpa flap, Pembuatan lenticule (jaringan tipis bebentuk lensa yang dibentuk oleh kornea mata) hanya membutuhkan ±16 detik . Prosedur keseluruhan menjadi lebih efisien dan nyaman. Pemulihan juga jadi lebih cepat. Sayatan mikro (2–4 mm) membuat proses penyembuhan lebih cepat, bahkan gejala mata kering pasca tindakan juga tidak terdeteksi.
Laser dalam SiLK berenergi ultra rendah sehingga mengurangi potensi inflamasi, jaringan korneapun lebih aman dan menjaga kekuatan strruktur korne. Bahkan sayatannya juga halus dgn teknologipresisi sub-mikron sehingga dokter lebih mudah mengeluarkan lenticule.
Ini tenti saja mengurangi kerusakan jaringan. “Ini merupakan Satu-satunya Teknologi Non-Flap dengan Biconvex Lenticule Profile dengan keunggulan kornea tetap lebih kuat, regenerasi saraf lebih cepat dan mengurangi risiko glare dan meningkatkan kenyamanan jangka Panjang,” ujar Dr Ricky lebih jauh.
Dibandingkan teknologi sejenis, SiLK menawarkan beberapa keunggulan signifikan seperti Energi laser paling rendah (ultra low). inflamasi minimal dan pemulihan lebih cepat, Scanning sangat halus dan cepat, sayatan lebih rata & tekanan jaringan lebih rendah, prosedur lebih nyaman dengan presisi tinggi’ Hasil visual stabil didukung teknologi laser modern dan Minim risiko “dry eyes” karena lebih sedikit saraf kornea yang terganggu.
Baca Juga :
Kebiasaan Mengemudi Bisa Mengungkap Tanda Awal Penurunan Kognitif, Bahkan Risiko Alzheimer
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News