Pakar Primata IPB University, Diah Iskandriati. Foto: Dok. IPB
Pakar Primata IPB University, Diah Iskandriati. Foto: Dok. IPB

Ahli Primata IPB University Beberkan Fakta-fakta Cacar Monyet

Citra Larasati • 04 Juni 2022 19:00
Jakarta:  Monkeypox atau yang dikenal sebagai cacar monyet merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (zoonosis). Hal ini perlu untuk dikaji secara mendalam sehingga Indonesia dapat mencegah penyebarannya.
 
Berdasarkan hal tersebut IPB University bersama Biorisk Advisor One Health Laboratory Network-INDOHUN menggelar seminar “Mengenal Lebih Jauh Monkeypox Virus”.  Dalam kegiatan ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University diwakili oleh Dr Drh Diah Iskandriati, sebagai peneliti senior sekaligus pembicara.
 
Dalam pembahasannya, Diah mengungkapkan bahwa pada manusia, cacar monyet ditandai dengan ruam yang parah.
 
“Biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian. Tingkat kematian hingga 11 persen, paling sering pada kelompok usia yang lebih muda. Antibodi terhadap smallpox virus memberi proteksi terhadap infeksi monkeypox virus,” ujar Ahli Primata IPB University ini, dalam keterangan tertulis IPB, Sabtu, 4 Juni 2022.
 
Ia menambahkan, deteksi cacar monyet sama halnya dengan covid-19, yakni melalui PCR (Polymerase Chain Reaction). Apabila hasil menunjukkan positif, maka orang tersebut terinfeksi oleh cacar monyet.
 
“Dikatakan kontak erat apabila telah melakukan kontak tatap muka (ini berlaku juga untuk tenaga kesehatan tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai), kontak fisik langsung (termasuk kontak seksual), kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian tempat tidur,” tambahnya.
 
Berdasarkan aspek biosecurity, Diah menyampaikan bahwa cacar mmonyet digolongkan sebagai select agent yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan United States Department of Agriculture (USDA).
 
“Dikatakan sebagai select agent yaitu agen biologis dan toksin yang telah ditetapkan berpotensi menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, kesehatan hewan dan tumbuhan atau produk hewan atau tumbuhan,” jelasnya.
 
Meski begitu, beberapa dari agen biologis dan toksin dari monkeypox secara alami tidak berbahaya dalam bentuk alaminya. Namun jika dimanipulasi dan dilepaskan dalam jumlah besar akan menimbulkan bencana bagi manusia.
 
“Agen ini dikategorikan sebagai agen yang mudah disalahgunakan sebagai senjata biologis,” tutupnya. 
 
Baca juga: WHO: Cacar Monyet Tak akan Jadi Pandemi, Tapi ...
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan