Biosensor. DOK Unpad
Biosensor. DOK Unpad

Biosensor Berperan Penting dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Ilham Pratama Putra • 07 Februari 2022 14:58
Jakarta: Penanganan pandemi covid-19 disebut tidak lepas dari peran biosensor. Perangkat analitik ini berperan penting mulai dari tahap diagnosis penyakit hingga monitoring kesehatan secara berkala.
 
Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof Yeni Wahyuni Hartati menjelaskan dalam tahap awal perawatan medis, biosensor berperan penting di tahap diagnosis covid-19. Perangkat ini menjadikan diagnosis covid-19 lebih praktis dengan tetap memiliki tingkat sensitivitas tinggi, hasil cepat, hingga mudah digunakan.
 
“Jika dibandingkan dengan teknik laboratorium lainnya, pada umumnya memerlukan waktu lama dengan volume sampel yang tinggi dan teknisi yang harus terlatih, begitu kompleks,” ujar Yeni dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Peran Biosensor dalam Pandemi Covid-19” dilansir dari website unpad.ac.id, Senin, 7 Februari 2022.

Yeni menuturkan dalam tahap diagnosis, biosensor digunakan dalam tiga metode pengujian cepat covid-19. Yaitu pengujian dengan biomarker asam nukleat atau yang umum dilakukan berupa PCR, antigen, dan antibodi.
 
Pengujian dengan biomarker dinilai lebih menjanjikan dibandingkan dengan metode analisis lainnya. “Biosensor ini metode yang cepat, sensitif, bisa di tempat, dan tentunya harganya jauh lebih murah daripada metode yang lain,” kata Yeni.
 
Dia menuturkan piranti ini telah berperan penting dalam pengembangan vaksin covid-19 karena bersifat andal untuk diagnosis dan pemantauan (tracing). Hal ini disebabkan pengembangan vaksin memiliki sejumlah tantangan, salah satunya membutuhkan alat pemantauan dari suatu penyakit yang andal.
 
Biosensor juga berperan dalam proses perawatan dan monitoring kesehatan. Bahkan, piranti ini dapat digunakan untuk monitoring dari rumah dan menyajikan data berkala.
 
Seiring kemajuan teknologi, telah ditemukan biosensor yang dapat dipakai langsung untuk memonitor kondisi pasien covid-19. Biosensor ini dapat ditempel di dada pasien tanpa perlu bantuan apa pun dan dapat langsung dibuang setelah dipakai.
 
Piranti ini mampu mampu merekam suhu tubuh, laju pernapasan, saturasi oksigen, jejak EKG, hingga detak jantung pasien yang datanya dapat dikonversi dan disajikan secara berkala. “Ini juga bisa digunakan untuk melakukan analisis dampak kesehatan di masa depan,” tutur dia.
 
Peran lainnya, kata Yeni, piranti ini dapat digunakan untuk memonitor kualitas nutrisi pasien, lingkungan untuk mendeteksi kadar virus di udara, pendeteksian bakteri bawaan pada pasien, hingga prediksi kesehatan di masa depan.
 
“Biosensor dapat digunakan sehari-hari tanpa mengganggu. Misalnya kita melihat detak jantung apakah sehat atau tidak bisa menggunakan biosensor,” kata Yeni.
 
Baca: Dosen Unpad Kembangkan Propolis untuk Minuman Bubuk Instan
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan