Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Memahami Rekristalisasi, Metode Daur Ulang Sampah Medis

Arga sumantri • 19 Januari 2021 12:11
Jakarta: Masyarakat kini dihadapkan pada permasalahan baru di tengah upaya memerangi pandemi covid-19, yaitu isu pencemaran lingkungan akibat meningkatnya sampah medis penanganan Covid-19. Selama pandemi, plastik banyak digunakan sebagai bahan baku Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kesehatan, tutup kepala, sarung tangan, dan sebagainya.
 
Deputi bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono menyebut, kondisi ini menyebabkan peningkatan sampah plastik di lingkungan yang berpotensi meningkatkan mikroplastik di perairan dan laut.
 
"Semenjak masa pandemi, penggunaan masker medis pada masyarakat umum semakin meningkat, sehingga perlu antisipasi terhadap limbah masker medis," ungkap Agus mengutip siaran pers LIPI, Selasa, 19 Januari 2021.

Agus menyebut saat ini Pusat Penelitian Kimia LIPI telah mengembangkan berbagai metode untuk mendaur ulang masker medis. Salah satunya, metode kristalisasi. Metode ini, kata dia, terbilang mudah diterapkan untuk berbagai jenis plastik bahan baku APD seperti polipropilena, polietilena, polistirena, maupun polivinil klorida.
 
"Kualitas produk hasil daur ulang terjamin tetap tinggi, karena tidak terdegradasi oleh pemanasan," ujar Agus.
 
Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Sunit Suhendra mengungkapkan, bahan sampah medis yang sangat ringan karena mengandung lebih dari satu bahan plastik atau polimer sulit didaur ulang, dengan minimnya metode yang ada. Menurutnya, metode pengolahan sampah plastik yang ada selama ini meliputi pembakaran daur ulang dengan cara pelelehan kembali untuk membentuk granula atau pelet.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan