Penyajian pameran ini sangat inovatif dan unik. Pasalnya, para mahasiswa merefleksikan bagian tubuh tertentu sebagai konstruksi hingga struktur ruang maupun bangunan.
"Eksplorasi (tubuh) ini bukan tanpa arah, tapi kita punya panduan dari arsitektur Toraja. Jadi kita lihat dari segi bangunannya itu bisa kita lihat refleksi bagian tubuh mana, bisa kaki, atau pergelangan sendi, itu yang dikembangkan lagi oleh mahasiswa," kata Kepala Prodi Arsitektur UPH, Andreas Wibisono, di Kopimanyar Bintaro, Jakarta, Senin 16 Juni 2025.
Ia menjelaskan, jika para mahasiswa dalam satu semester sebelum mengerjakan pameran melakukan ekplorasi dan observasi yang mendalam. Sehingga fokus studi aristektur, khususnya tektonika yang berkaitan dengan material, sistem sambungan bisa berjalan baik.
"Harapannya ini bisa menghadirkan inovasi, tektonik yang dihasilkan menjadi perspektif baru, lebih segar yang selama ini belum pernah diolah sama orang lain," jelas dia.
Koordinator Studio, Emanuel Agung Wicaksono menambahkan jika, memang arsitektur itu sangat berkaitan dengan tubuh. Bangunan akan selalu berinteraksi dengan tubuh.
"Karena itu tema ini menjadi menarik juga penting yang membuat mahasiswa kita itu sadar bahwa arsitektur itu bukan yang terlalu jauh, tapi bahkan tubuh itu bagian arsitektur dan berpengaruh," jelasnya.
Salah seorang mahasiswa, Franky Pratama menjelaskan proyek yang dikerjakannya. Ia merefleksikan bagian tubuh yaitu kaki dalam konstruksi bangunan.
Media refleksinya merupakan rumah adat suku Toraja yang bangunannya ditopang oleh banyak kayu sehingga menjadi rumah panggung. Dari sana ia melakukan ekplorasi mengenai keseimbangan terhadap konstruksi bagian rumah.
"Jadi saya mengembangkan, kaki sebagai bagian rumah itu, selain untuk keseimbangan, saya membuat ada ruang disana yang bisa dieksplorasi agar lebih berkembang lagi atau yang kita kenal arsitektur vernakular yang terus bertumbuh dari segi fugsi dan struktur," kata Franky.
Baca juga: Bahagianya Adinda Tembus Kuliah Gratis UGM di Prodi Sesuai Panggilan Hidupnya |
Total ada 29 mahasiswa tahun kedua prodi arsitektur UPH yang terlibat pameran tersebut. Ada ratusan jenis karya arsitektur yang ditampilkan berkaitan dengan bentuk tubuh hingga fungsi sendi.
Ia berharap pameran ini bisa dinikmati masyarakat luas dan menjadi inspirasi arsitektur. Adapun pameran ini dibuka secara gratis, setiap hari mulai 14 Juni-16 Juli di Kopimanyar Bintaro, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News