Mahasiswa Unpad yang terdiri atas Hauzan Shidqy Rabbani (Bisnis Digital), Ayesha Nadia Savitri (Farmasi), Riyandi Arif Budiman (Agroteknologi), Ikhsan Muhammad Fajar (Ilmu Pemerintahan), dan Ockta Alfared Sijabat (Manajemen), dengan dosen pendamping Budi Irawan mengembangkan sabun memanfaatkan limbah kulit jengkol.
Dilansir dari unpad.ac.id, produk sabun organik “ArchiCare 2in1 Face and Body Wash” tersebut merupakan implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek tahun 2024.
Ide pembuatan sabun ekstrak kulit jengkol ini muncul lantaran nilai ekonomis yang bisa dimanfaatkan dari limbah kulit jengkol. Sayangnya, potensi ini masih belum diketahui masyarakat.
Secara ilmiah, kulit jengkol mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri. Berdasarkan kandungan inilah, tim mengembangkan produk sabun yang memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai sabun mandi dan sabun cuci muka.
ArchiCare ini juga termasuk dalam kategori sabun organik karena menggunakan formulasi bahan alami yang ramah lingkungan dan memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan sabun berbahan dasar kimia.
Produk sabun seberat 50 gr ini memiliki komposisi Beeswax, ekstrak kulit jengkol, minyak zaitun, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Sabun ArchiCare memiliki manfaat untuk melembabkan kulit dan cocok digunakan untuk kulit sensitif.
“Karena produk ArchiCare memanfaatkan limbah kulit jengkol dalam pembuatannya, tentunya untuk kemasan kami menggunakan bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang, sehingga tidak menciptakan limbah baru yang dapat mencemari lingkungan,” ujar Hauzan dikutip dari laman unpad.ac.id, Senin, 15 Juli 2024.
Baca juga: Mahasiswa Unpad Bikin PillWash, Sabun dan Sampo 2 in 1 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News