Dokter Spesialis Jantung RS UNS Habibie Arifianto. Dok Humas UNS.
Dokter Spesialis Jantung RS UNS Habibie Arifianto. Dok Humas UNS.

Pakar UNS Jelaskan Tentang Sarkoma Jantung, Penyebab Virgil Abloh Meninggal

Arga sumantri • 30 November 2021 12:43

Ia menjelaskan, secara umum penyebab sarkoma jantung sama dengan keganasan kanker yang lain. Kanker bisa disebabkan faktor genetika atau keturunan yang terpicu oleh radikal bebas, terkena paparan polusi, asap rokok, paparan uap berbahaya seperti uap dari pupuk, insektisida, dan agen-agen radiasi lainnya, hingga makanan tidak sehat.
 
"Ganasnya kanker ini karena sifatnya yang invasif serta destruktif jaringan yang sehat, serta pecahan kancer-nya bisa lepas dan menyebar ke bagian tubuh lain yang dilalui pembuluh darah atau metastasis," jelasnya.
 
Sedangkan untuk cara penanganannya, Habibie mengatakan, sarkoma jantung yang berukuran besar bisa diatasi dengan reseksi bedah atau pengambilan tumor via bedah apabila dimungkinkan.

"Namun untuk terapi definitifnya sepertinya belum ada. Namun pasien bisa menjalani kemoterapi dan radioterapi, walaupun keberhasilannya masih belum terlalu baik," ujarnya.
 
Apabila seseorang sudah benar-benar terjangkit sarkoma jantung, maka cara mendiagnosisnya dapat dilakukan dengan echocardiografi atau USG jantung, yang berupa masa yang terlihat di dalam ruangan jantung.
 
Baca: Pakar UGM: Omicron Belum Terbukti Lebih Menular dari Delta
 
Selain itu, Habibie menjelaskan, diagnosis terhadap sarkoma jantung dapat dilakukan dengan CT scan jantung atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang berupa pencitraan resonansi magnetik.
 
"Tujuannya, untuk melihat pembuluh darah yang memberi asupan darah ke tumornya serta penyebaran sarkoma ke organ-organ sekitar," imbuh Habibie.
 
Sebagai dokter spesialis jantung, Habibie mengingatkan orang-orang agar melakukan screening apabila ada keluhan dengan jantung sekecil apapun. Tujuannya agar seseorang bisa mengetahui apakah jantungnya terkena sarkoma atau tidak. Apabila sudah terdiagnosis kanker segera usahakan pengobatan hingga tuntas.
 
Ia meminta orang yang menderita sarkoma jantung jangan terlalu banyak membuang waktu untuk mencari pertimbangan.
 
"Karena penyakit itu biasanya sangat progresif dengan deteksi dini dan pengobatan lebih awal, prognosis penyakit akan lebih baik dibanding apabila kita telat dalam diagnosis dan penatalaksanaan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan