Malang: Pengelolaan pertanian hortikultura di Indonesia masih bersifat tradisional dan penggunaan teknologi dalam budidaya tanaman masih tergolong minim. Selain itu, lahan pertanian setiap tahunnya terus mengalami ketidakstabilan.
Oleh karena itu, tiga mahasiswa Teknik Elektro (FT) dan Bioteknologi (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan sebuah solusi yang tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan defisit lahan tani, tetapi juga dapat menjadi inovasi teknologi masa depan.
Tiga mahasiswa ini adalah M Dilan Linoval sebagai ketua, Muhammad Romadhani Prabowo, dan Salwana Nabilah sebagai anggota.
Solusi inovatif yang ditawarkan adalah STRATO sebagai rancang bangun pertanian cerdas untuk meningkatkan efisiensi budidaya pada komoditas hortikultura yang terintegrasi dengan robot dan berbasis Internet of Things (IoT).
“STRATO memperkenalkan konsep perkebunan futuristik dengan sistem terintegrasi yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian baik dari segi pengembangan teknologi hingga peningkatan kualitas produk hasil pertanian,” kata Dilan.
STRATO menerapkan konsep perkebunan aeroponik vertikal, didesain dengan rak tanaman yang disebut plant garden dilengkapi dengan beberapa sensor seperti TDS, sensor Ph, kamera webcam untuk melakukan monitoring tanaman secara real-time dan mengetahui kondisi pertumbuhan dan ukuran tanaman secara presisi.
Baca juga: Universitas Brawijaya Buat Aplikasi untuk Pantau Pasien Isoman
STRATO juga dilengkapi dengan ruang central controller yang berfungsi sebagai tempat Box electronic yang berisikan komponen mikrokontroler untuk mengeksekusi kontrol otomatis secara langsung pada rak tanaman.
Alat ini telah memiliki sistem mobilisasi tanaman otomatis yang kami sebut sebagai robot distributor terdiri dari elevator dan robot pengantar.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan