Menurut Yuyun, akurasi data menggunakan ini cukup terjamin. Sebab, dilakukan validasi ke 55 negara lain yang juga dilanda pandemi covid-19.
"Kita cobakan ke 55 negara tadi, dan itu butuh beberapa komputer kami remote," ujar Yuyun dalam Webinar Sumbangsih Pemikiran FMIPA Unpad untuk Melawan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Selasa, 9 Juni 2020.
Yuyun menyatakan, sumber data yang digunakan bersumber dari World 0 Meter, Wikipedia, organisasi kesehatan dunia (WHO) dan John Hopkins University.
Medio 31 Mei-6 Juni 2020, Yuyun dan tim memprediksi kasus aktif covid-19 ada di interval 29.053 hingga 32.585 pasien. Kasus aktual yang dipublikasikan yakni 30.514.
"Jadi masuklah interval itu. Jadi kalau aktualnya di luar interval itu maka you can blame me," ujarnya.
Baca: Menristek: Mayoritas Virus Korona Indonesia Bukan Termasuk Tipe Dunia
Yuyun menyebut prediksi ini bakal dilakukan hingga tiga kali, atau tig pekan berturu-turut. Hal ini guna menguji akurasi perhitungan yang dilakukan.
"Kita ngecek harus benar 3 kali berturut-turut ke depan, itu baru sukses. Negara yang mendukung ada 16 negara," sambungnya.
Yuyun berharap prediksinya meleset. Masyarakat diharapkan benar-benar sadar untuk menaati protokol kesehatan yang ada. Dengan begitu, tidak ada lagi penambahan kasus baru.
"Saya berharap tidak akurat, karena kalau akurat lebih besar sedih lah. Tapi kalau masyarakat tidak melakukan perubahan yang serius, itu angka ramalan akan benar terus, prediksi saya akan masih meningkat. Semoga itu salah," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News