Yogyakarta: Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Iwan Puja Riyadi menyebutkan empat faktor yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Ada faktor pengemudi, kendaraan, lingkungan jalan, dan cuaca.
"Kecelakaan yang terjadi pada umumnya tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan hasil interaksi antarfaktor," jelas Iwan mengutip siaran pers UGM, Senin, 8 November 2021.
Faktor pengemudi yang bisa menjadi penyebab kecelakaan misalnya kondisi pengemudi yang mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan. Kemudian, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol, atau menyetir sambil melihat gawai, baik handphone atau tablet.
Selain itu, kesalahan bisa terletak pada pengemudi yang belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir. Atau, melakukan kesalahan bereaksi saat menyetir, baik panik atau reaksi yang terlalu lambat.
"Hal yang penting adalah mengutamakan konsentrasi penuh sang pengemudi sebelum berkendara," jelas Iwan.
Baca: Selamat! Dosen Fakultas Biologi UGM Terima Penghargaan KLHK
Ia menambahkan, seorang pengemudi yang berkendara di jalan bebas hambatan harus mampu mengontrol laju kendaraan. Sebab, selama ini banyak kecelakaan terjadi lantaran pengemudi melajukan mobilnya melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan sehingga kehilangan kendali.
Meski melaju di jalan bebas hambatan, bukan berarti seorang pengemudi bisa bebas melajukan kendaraannya melampaui batas kecepatan yang telah ditentukan. Batasan tersebut tentunya sudah melalui diperhitungkan agar aman saat dilintasi kendaraan.
"Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan bukan jalan di mana pengemudi dengan bebas memacu kecepatan," ucapnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan