Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Zoom.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Zoom.

Eijkman Kembangkan Metode Praktis Ukur Kadar Antibodi Plasma Konvalesen

Arga sumantri • 11 Februari 2021 14:59

Menurut Bambang, terapi ini sudah masuk uji klinis tahap satu. Informasi yang diterima, terapi ini memberikan hasil sangat baik. Kesimpulannya hasil uji klinis menunjukkan kalau donor plasma konvalesen yang terbaik yaitu berasal dari mantan penyintas covid-19 kategori sedang hingga berat.
 
"Tapi untuk yang menerima (terapi plasma konvalesen) yakni pasien kategori ringan menuju sedang," ujar Bambang.
 
Baca: GeNose Diharapkan Bantu Hidupkan Sektor Pariwisata

Persoalan penitng saat ini, kata dia, adalah ketersediaan donor plasma konvalesen. Sebab, sempat ada kondisi penerimaan donor lebih sedikit ketimbang kebutuhannya. Apalagi, donor plasma ini tergantung golongan darah. 
 
"Sehingga sering terjadi kondisi pasien yang sebenarnya masih bisa sembuh dengan mendapatkan terapi ini, tapi karena tidak mendapatkan akhirnya harus meninngal dunia. ini sangat kita tidak inginkan," ungkapnya.
 
Bicara upaya penanganan covid-19, menurut dia, selain membuat penularan menjadi lebih sedikit dan kurva menjadi datar, hal lain yang bisa ditonjolkan adalah pengurangan jumlah kematian dan peningkatan angka kesembuhan secara signifikan. 
 
"Di situlah terapi plasma konvalesen akan memainkan peran penting," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan