Namun, kata dia, pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.
Kuwat menyatakan, setelah mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak, maka akan mampu mengetes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit, sesuai target di akhir Februari 2021, maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.
"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan tes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran covid-19 dapat segera terputus," papar Kuwat.
Baca:
Menko Perekonomian Puji Alat Deteksi Covid-19 Ge-Nose UGM
Sebanyak lima industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung, yakni PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perizinan, standar, QC/QA, bisnis).
Ia menjelaskan, nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar dua menit, serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.